Sabtu, 21 Desember 2013

Pengobatan Qur'ani: ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI AL...

Pengobatan Qur'ani: ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI AL...: Note :Tulisan ini diambil dari tulisan "kesan dan pengalaman" seorang Ayah muda bernama :Andika Septianto [septianto.andika@gmai...

ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI ALLAH SWT,ANAK SAYA SEMBUH DARI SAKIT THALASEMIA MAYOR


Note :Tulisan ini diambil dari tulisan "kesan dan pengalaman" seorang Ayah muda bernama :Andika Septianto [septianto.andika@gmail.com] yang anaknya menderita sakit Thalasemia Mayor yang Alhamdulillah telah disembuhkan Allah swt dengan melalui ayat-ayatNYA.
Dengan izin dari beliau, maka kami infokan no Hp Beliau  yang bisa dihubungi :081319819590
http://pengobatanqurani.com/ dan http://pengobatanqurani.blogspot.com/

Assalamualaikum wr.wb.
Saya ingin berbagi pengalaman tentang penyakit Thalasemia Mayor yang dialami oleh putra saya Syauqi Ibrahim.
Pada saat putra saya berumur 10 bulan, putra saya divonis Thalasemia Mayor oleh Dokter (berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium) di salah satu RS Swasta di Bekasi. Kejadiannya bermula ketika saya dan istri saya membawa putra saya ke RS karena panas tinggi. Dan pada saat itu dokter menyarankan agar putra saya harus di opname di RS pada saat itu juga (HB 5,9), juga  dikarenakan sehari sebelumnya saya dan istri saya juga sudah membawa putra saya ke RS tsb karena panas tinggi. Saat dokter menyarankan agar putra saya di opname, dikarenakan ingin melakukan pemeriksaan lab (ambil sampel darah dan rontgen).
Keesokan harinya hasil laboratorium keluar, dan berdasarkan hasil lab dokter memberitahukan saya bahwa putra saya Thalasemia Mayor dan harus melakukan transfusi darah setiap 3 bulan sekali (karena masih bayi dan tergantung kondisi). Saat itu juga saya merasa down sebagai orang tua dan saya juga tidak tega memberitahukannya ke istri dan orang tua saya.
Setelah beberapa hari dirawat akhirnya putra saya diperbolehkan pulang. Pada saat itu perasaan saya dan istri saya sangat bingung (di satu sisi kami senang putra saya boleh pulang tapi dilain sisi sedih karena Thalasemia tsb).

Singkat cerita..., saat perasaan saya sbg ayah sedih karena vonis dokter thdp putra saya. Saya masih terus berikhtiar kepada Allah SWT dengan mencoba browsing di internet untuk mencari pengalaman-pengalaman pasien Thalasemia.

Hingga akhirnya saya menemukan artikel ttg pasien yg mengidap Thalasemia juga di situs pengobatanqur'ani.com..  Keesokan harinya setelah saya berunding dengan istri dan orang tua saya, akhirnya saya hubungi nomor tlp Bpk. Jafar dan bikin janji untuk ketemu dengan beliau, Alhamdulillah saat saya tlp untuk bikin janji dg Bpk. Jafar. Beliau bisa dan mempersilahkan kami untuk ke rumahnya di Bintara Bekasi.
Pada malam itu juga saya bersama orang tua saya tanpa mengajak istri dan putra saya (atas saran Bpk. Jafar tidak usah diajak anaknya karena malam hari) bertemu dg beliau di rumahnya. Dan kami menceritakan semua ttg vonis Thalasemia Mayor ke putra saya. Setelah kami memberitahukannya semua, Bpk. Jafar minta ijin ke dalam untuk bertawasul. Dan saat Bpk. Jafar keluar lagi dan membawa kertas kecil berisikan tulisan arab dan memasukannya ke dalam botol minum air mineral 1 liter. Kemudian beliau membritahukan kepada kami untuk meminumkan air mineral tsb ke Putra saya. Awalnya kami bingung karena Bpk. Jafar hanya meminta kami untuk meminumkan air tsb ke putra saya, tapi Alhamdulillah saat ini putra saya Syauqi Ibrahim mengalami kemajuan yg pesat dlm kesembuhan penyakit Thalasemianya. Diantaranya putra saya tidak gampang sakit khususnya panas tinggi seperti sebelumnya dan juga tidak perlu melakukan transfusi darah rutin seperti saran dokter.

Demikian pengalaman ttg penyakit Thalasemia Mayor pada putra saya yg dapat saya informasikan. Semoga pengalaman ini juga bisa membantu saudara-saudara sekalian yg juga mengalami hal yg sama. Karena pada hakikatnya kita sebagai manusia hanya bisa berdoa, berusaha dan berserah diri kepada Allah SWT.

Wassalamualaikum wr.wb.


Kamis, 14 Februari 2013

TERNYATA CUMA “SEDIKIT” BEDA KITA DENGAN RASULLALLAH ????

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين

TERNYATA CUMA “SEDIKIT” BEDA KITA DENGAN RASULLALLAH ????

Tulisan ini penulis buat dalam rangka memperingati Maulid Nabi kita Muhammad shallallaahi `Alaihi Wasallam Rasul paling Utama Lagi Mulia. Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad saw beserta seluruh keluarganya, kerabatnya, sahabatnya dan umatnya yang mengikuti nya hingga akhir zaman.

Kira-kira pada jum`at ke-2 di bulan januari 2013 di sebuah mesjid di kampung kami, seorang khotib berkata di tengah kotbahnya, “Rupa-rupanya kita ini dengan Rasulllallah bedanya sedikit sekali “. Hah….Mendengar hal tersebut sebagian jamaah masjid yang matanya sudah ada yang berat seperti diganduli bandul 10 kg, tiba-tiba membelalakkan lagi matanya. Semua mata tertuju memandangi ke arah khotib dengan serius, Ah…yang benar Pak Ustadz ??? Cuma sedikit….padahal saya khan?…. ( tanya dalam hati para jama`ah ). Alhamdulillah, aroma Jum`atannya hidup kembali…karena sudah pada melek lagi.

Ya…memang benar cuma sedikit kata khotib tersebut sambil terus melanjutkan khotbahnya seolah tahu apa yang ditanyakan dalam hati para jama`ah, mau bukti-buktinya ???

1.Rasullallah kalau Makan Cuma sedikit, bahkan tidak jarang Rasullallah tidur dengan perut kosong. Nah kita…sedikit-sedikit makan,enggak bisa tidur kalau perut belum penuh. Tidak heran penyakit bersarang di badan kita. Diabetes, kolesterol dll.

2.Rasullallah sangat sedikit sekali Tidurnya. La…kita kalo ada kesempatan sedikit-sedikit tidur, paling tidak tidur-tiduran, keasyikan sampai lupa ibadah sholat.

3. Rasulllallah sangat sedikit sekali marah. Kalaupun marah hanya muka Beliau tampak memerah, tidak sedikitpun keluar kata-kata yang emosional dari mulut Beliau.
Kita ini …kebalikannya, sedikit-sedikit marah. Sehingga tidak tahu lagi kapan harus marah dan kapan harus tersenyum.Tidak jarang keluar sumpah serapah yang sangat emosional saat kita marah. Jika perlu, seluruh dunia harus tahu.

4. Beliau dalam kesehariannya sedikit-sedikit (banyak) berdo`a, sehingga banyak sekali do`a – do`a beliau yang diwariskan kepada kita sampai detik ini. Laaa….kita ini ternyata sedikit sekali berdo`a, seperti tidak butuh pertolongan Tuhan.

5. Rasullallah sedikit-sedikit (banyak ) bersedekah, sehingga tidak akan tidur kalau masih ada makanan di rumahnya sebelum habis disedekahkan.
Waduhh..sementara makanan di rumah kita berlimpah bahkan ada yang sampai basi,lapuk karena kita sedikit sekali bersedekah.

6. Baginda Rasullallah sedikit-sedikit ( selalu ) beribadah kepada Allah swt. Padahal Beliau makhluk yang paling mulia di sisi Allah swt di di dunia dan di akhirat, yang sudah dijamin oleh Allah swt. Masih takut kalau-kalau tidak bersyukur kepada Allah swt. Sampai-sampai kaki beliau bengkak karena banyaknya sholat beliau.
Sementara kita sangat sedikit sekali beribadah kepada Allah swt. Kalaupun iya..hanya sekedar melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu, berat sekali menambah ibadah-ibadah sunnah.

7. Rasulllallah sedikit sekali berbicara, kalaupun berbicara akan keluar kata-kata yang bermanfaat,lembut penuh hikmah dan menenangkan hati setiap orang yang mendengarnya.
Sedangkan kita umatnya senang sekali berbicara, sedikit-sedikit bicara. Sampai-sampai tidak tahu lagi kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Tidak jarang kata-kata yang keluar dari mulut kita berupa fitnah,ghibah, bencana dan musibah bagi pendengarnya. Naudzubillah summa naudzubillah.

8. Rasullallah sedikit-sedikit (sering) merasa malu. Sampai sampai ada yang mengatakan “Dia lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan”.
Kita, umatnya sedikit sekali punya rasa malu.Bahkan tidak sedikit sudah hilang rasa malunya. Karenanya tidak heran korupsi, prostitusi, perampokan, maksiat meraja lela. Padahal,Bukankah malu sebagian dari Iman ???

Nah…benarkan kata Khotib tersebut sebelum menutup khotbahnya yang pertama. Ternyata hanya beda satu kata, kata “SEDIKIT” dengan Rasullallah. Kadang kita lebih satu kata, kadang kita kurang satu kata dengan Beliau. Sedikit-sedikit dengan sedikit atau sedikit dengan sedikit-sedikit.
Beda tipis selisihnya, tapi berbeda jauh hakekatnya.

لقدكانلكمفىرسولاللهاسوةحسنةلمنكانيرجوااللهواليومالاخروذكراللهكثيرا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullallah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS Al Ahzab:21

وصلى الله على سيدنا محمد ماذكره الذا كرين وغفل عن ذكره الغافلون

Washollallaahu `ala Sayyidina Muhammad Maa zakarohuzzaakirin wa ghofala `anzikrihil ghoofiluun
“Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada sayyid kita Muhammad sebanyak dzikir orang-orang yang berdzikir dan sebanyak lalainya orang-orang yang melalaikan(nya).

Akhirul kalam marilah kita berdo`a kepada Allah swt. Segala puji bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad, Rasul paling utama lagi Mulia. Agar kita bisa mengikuti dan meneladani akhlak Rasullallah. Bukankah dalam diri Nabi sudah ada contoh yang sangat baik ? Amin ya Robbal `Alamin

Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com
http://www.pengobatanqurani.blogspot.com

Alamat Praktek :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat

Senin, 04 Februari 2013

ORANG YANG PERTAMA KALI MENGETUK PINTU SURGA

ORANG YANG PERTAMA KALI MENGETUK PINTU SURGA
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين

Dalam rangka memperingati hari Maulud Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, mari kita membuka-buka kitab-kitab yang menceritakan keagungan Beliau dan penulis membuka kitab Hadil Arwaah ila Biladil Afraah ( Tamasya ke Surga ) yang judul aslinya adalah  sebagai berikut :   
حادى االارواح الى بلادالافراح   ditulis oleh  ابن القيم الجوزية

Sebelum melanjutkan tulisan ini mari kita memulainya dengan membaca selawat kepada junjungan kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan selawat yang pernah diajarkan Imam kita Al Imam asy-syafi`i dalam kitabnya Ar-Risalah sebegai berikut :

وصلى الله على سيدنا محمد ماذكره الذا كريم وغفل عن ذكره الغافلون

"Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada sayyid kita Muhammad sebanyak dzikir orang-orang yang berdzikir dan sebanyak lalainya orang-orang yang melalaikan(nya).


Dalam shahih Muslim disebutkan hadits dari Mukhtar bin Qulqul dari Anas bin Malik Ra yang berkata bahwa RasullullahShallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

انا اكثرالناس تبعا يوم القياملة ,وانااول من يقرع باب الجنة   


"Saya adalah orang yang paling banyak pengikutnya pada Hari Kiamat dan saya adalah yang pertma kali mengetuk pintu surga" ( Diriwayatkan Muslim )

Dalam Jami` Tirmidzi disebutkan hadits dari Ibnu Abbas Ra yang berkata,
"Beberapa sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk-duduk menunggu kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. " Kata Ibnu Abbas lagi," kemudian Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam keluar dan ketika mendekati tempat mereka mengobrol, Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendengar mereka dzikir. Beliau mendengar pembicaraan mereka. Salah satu dari mereka berkata, " Hebat, sesungguhnya Allah menjadikan di antara makhluknya sebagai kekasih-Nya yaitu nabi Ibrahim." 

Yang lain berkata," Itu tidak lebih hebat dari pembicaraan Allah
dengan Musa. Sesungguhnya Allah telah berbicara dengan Musa."

Yang lain berkata," Isalah adalah kalimat Allah dan Ruh-Nya."

Yang lain berkata," Adam dipilih oleh Allah."

kemudian Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam keluar kepada mereka. beliau memeberi salam kepada mereka dan berkata," Sya mendengan pembicaraan kalian dan kekaguman kalian bahwa Nabi Ibrahim adalah kekasih Allah dan memang is adalah kekasih Allah. Musa telah diselamatkan Allah dan memang demikian kejadiannya. Isa adalah kalimat Allah dan ruh-Nya dan memang begitu. Dan Adam telah dipilih Allah dan memang begitu.

Ketahuilah bahwa saya adalah kekasih Allah dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini.Saya adalah pemegang bendera Al-Hamdu pada hari kiamat dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini. Saya adalah yang pertama kali menggerak-gerakkan rantai pintu surga kemudian pintu surga tersebut dibuka untukkku dan akupun masuk ke dalamnya. Bersamaku adalah kaum fakir orang-orang yang beriman dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini. Saya adalah manusia yang paling mulia dari manusia generasi pertama dan terakhir dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini." ( Diriwayatkan Tirmidzi dan Darimi )


Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, selawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam beserta keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.
Amin

Referensi :
Kitab Hadil Arwaah ila Biladil Afraah ( Tamasya ke Surga ) 
 حادى االارواح الى بلادالافراح   ditulis oleh  ابن القيم الجوزية 

Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com
http://www.pengobatanqurani.blogspot.com

Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.

Selasa, 29 Januari 2013

PERANAN QALBU (qalb,fu`ad,shadr) DALAM MENJALANKAN SYARIAT

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
 محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين

PERANAN QALBU (qalb,fu`ad,shadr) DALAM MENJALANKAN SYARIAT

Di dalam Al Qur`an disebutkan kata Qalb, Fua`d dan Shadr yang merujuk pada KALBU ,yang memiliki hakikat yang sama. Tentang Qalb, Allah swt berfirman : Dia dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin ke dalam HATI ( Qalb )-mu ( QS asy-Syu`ara` 193-194 ), tentang Fu`ad Allah swt berfirman : HATI ( Fu`ad) tidak mendustakan apa yang dilihatnya ( QS an-Najm :11) ,tentang Shadr Allah swt berfirman : Bukankah kami telah melapangkan untukmu DADA ( Shadr )- mu dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? (QS al-Insyiroh1-2).

Perbedaan dalam kualitas dan kuantitas sesuatu tidak menunjukkan perbedaan dalam esensi dan hakikatnya.

Didalam kitab-kitab ilmu Tauhid di terangkan bahwa pengertian beriman dalam Islam adalah Menyatakan dengan lisan, Membenarkan dengan hati dan Melakukan dengan anggota badan.
Seperti diucapkan oleh Ali bin Abi Talib r.a. yang bermaksud: "Iman (إيمان) itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan HATI dan perbuatan dengan anggota.“.
Apa yang terjadi bila tidak ada satu saja dari yang Tiga itu ? Tentu sesuai kaidah orang itu dinamakan Fasik, Munafik atau Kafir.

Hati yang bagaimana yang bisa membenarkan syareat Allah dan Rasulnya ?
Tentu jawabannya adalah HATI yang bersih dari najisnya syirik kepada Allah, hati yang sesuai dengan tuntunan surat Al-Ikhlas

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ o لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ o اللَّهُ الصَّمَدُ o قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

"Katalah (wahai Muhammad) bahwa Allah itu tunggal. Allah tempat meminta. Tidak Dia beranak dan tidak juga Dia diperanakkan. Dan tiada yang serupa denganNya, Dialah Tuhan yang Esa.“
Najisnya syirik adalah `ainiyah, karena itu Allah menjadikan syirik itu sebagai najas (bukan najis).

Bagaimana membuat hati kita jadi bersih dan menjaganya agar selalu bersih ?
Ternyata Islam memulainya dengan ber-Wudhu dan berTobat......ya..... Berwudhu dan bertobat yang benar sesuai syareat. Sebelum berwudhu kita disyareatkan membaca niat wudhu :

اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ – بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَلِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِفَرْضًالِلّٰهِ تَعَال

"Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah."

Selesai berwudhu disyareatkan pula membaca do`a wudhu.
Dalam kitab-kitab Fiqh diterangkan cara berwudhu yang benar.

اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهٗ وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهٗ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنَيْ مِنَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّاَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ.

"Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli TAUBAT, dan jadikanlah aku orang yang SUCI dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang SHALEH.

Di dalam do`a tersebut terdapat anjuran BERTOBAT dan Berlaku BERSIH. Ada 2 makna kebersihan : Bersih badan dan bersih hati. Kebersihan hati dengan tobat dan kebersihan badan dengan air.Tidak sah sholat kita bila tidak berwudhu. Wudhu berasal dari kata al-Wahdha’ah, yang artinya kebersihan dan kecerahan.
Dari Abu Hurairah ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

ا يَقْبَلُ اللّهُ صَلَاةَ أَحَدِ كُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

“Allah tidak menerima shalat seorang diantara kalian jika ia berhadats, sampai ia wudhu.”
Bersuci termasuk hal yang disukai Allah, bahwasanya Allah SWT memuji orang-orang yang bersuci, Firman-Nya: “...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”(Al-Baqarah:222)

Berwudhu membersihkan kita dari materi-materi hadats dan najis yang bisa membahayakan BADAN atau HATI atau keduanya. Hati yang kotor sama dengan badan yang sakit, tidak bisa menerima pesan-pesan dari firman-firman Allah, sulit untuk “membenarkan-nya”, apalagi merealisasikannya .

Utsman bin Affan ra berkata : “Seandainya hati ( Kalbu ) kita bersih, niscaya tidak akan pernah kenyang dengan firman-firman Allah.”

Berwudhu membantu seorang hamba untuk mempersiapkan diri ( Badan dan Hati ) , sebelum melakukan ibadah-ibadah kepada Allah, siap membenarkan dan merealisasikan syareat Allah dan Rasulnya.
Ketika seseorang telah bersih dari keduanya yakni Najis dan syirik, niscaya ia berpotensi untuk membenarkan syareat Allah dan Rasulnya. Bukankah HATI TEMPATNYA NIAT?

Najisnya syirik adalah `ainiyah, karena itu Allah menjadikan syirik itu sebagai najas (bukan najis). Allah TIDAK berfirman “Innamal musyrikuuna NAJISUN” QS Attaubah:28 ( dengan kasroh tapi dengan fathah najasun, sebab najasun adalah materi najis itu sendiri, sedang najisun adalah sesuatu yang kena najis.

Jadi dengan berwudhu ,insya Allah badan dan HATI kita jadi “BERSIH SECARA HAKEKAT-nya ,maka kitapun jadi siap untuk mengerjakan hal-hal yang disyariatkan seperti antara lain: shalat, thawaf di baitullah atau hendak menyentuh mushaf (membaca Al-Qur’an), atau hendak berdzikir kepada Allah SWT, atau hendak tidur, dan bagi orang junub (ketika hendak makan, minum, tidur atau kembali berjima’) disunahkan berwudhu terlebih dahulu.

Seseungguhnya rahasia-rahasia ucapan-ucapan dan do`a do`a Nabi shallallahu Alaihi wa Sallam adalah diatas dari apa yang bisa kita bayangkan. Do`a wudhu tuntunan Rasulullah ternyata membawa kita pada kebersihan hati ( kalbu ) yang hakiki dan menuntun kita menjadi hamba Allah yang Shaleh.

ALANGKAH BESARNYA PERANAN QALBU ( HATI ) KITA DALAM MENJALANKAN SYAREAT ALLAH.
Amin...

Referensi :
1. Al Qur`an dan Al Hadits
2. اغثةاللهفان في مصايدالشيطانdari Imam Ibnul Jauzy
3. Asrar asy-Syari`ah wa Athwar ath-Thariqah wa Anwar Al-Haqiqah dari Sayyid haidar Amuli.

Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com http://www.pengobatanqurani.blogspt.com

Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.


Sabtu, 19 Januari 2013

Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari


Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari
 ilmu itu ada dua, yaitu ilmu Fiqih untuk mengetahui hukum agama, dan ilmu kedokteran untuk memelihara badan.”
                                                                     
Note : Tulisan ini disadur dari Kitab  Ta’limul Muta’alim Thariqatta’allum,
Karya Syekh Az-Zarnuji, 
Pasal-1 : فصل : فى ماهية العلم، والفقه، وفضله
( PENGERTIAN ILMU DAN FIQIH SERTA KEUTAMAANNYA ),
Sub-pasal : Ilmu Yang Fardhu Kifayah dan Yang Haram Dipelajari.


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Segala puji bagi Allah yang telah mengangkat harkat derajat manusia dengan ilmu dan amal, atas seluruh alam. Salawat dan Salam semoga terlimpah atas Nabi Muhammad, pemimpin seluruh umat manusia, dan semoga pula tercurah atas keluarga dan para sahabatnya yang menjadi sumber ilmu dan hikmah.

Adapun mempelajari amalan agama yang dikerjakan pada saat tertentu seperti shalat jenazah dan lain-lain, itu hukumnya fardhu kifayah. Jika di suatu tempat/daerah sudah ada orang yang mempelajari ilmu tersebut, maka yang lain bebas dari kewajiban. Tapi bila di suatu daerah tak ada seorangpun yang mempelajarinya maka seluruh daerah itu berdosa. Oleh karena itu pemerintah wajib memerintahkan kepada rakyatnya supaya belajar ilmu yang hukumnya fardhu kifayah tersebut. Pemerintah berhak memaksa mereka untuk melaksanakannya.
Dikatakan bahwa mengetahui/mempelajari amalan ibadah yang hukumnya fardhu ain itu ibarat makanan yang di butuhkan setiap orang. Sedangkan mempelajari amalan yang hukumnya fardhu kifayah, itu ibarat obat, yang mana tidak dibutuhkan oleh setiap orang, dan penggunaannya pun pada waktu-waktu tertentu.

Sedangkan MEMPELAJARI ILMU NUJUM ITU HARAM, karena ia diibaratkan penyakit yang sangat membahayakan. Dan mempelajari ilmu nujum itu hanyalah sia-sia belaka, karena  ia ( ILMU NUJUM ) TIDAK MENYELAMATKAN SESEORANG DARI TAKDIR TUHAN.

Oleh karena itu, setiap orang islam wajib mengisi seluruh waktunya dengan berzikir kepada Allah, berdo’a, memohon seraya merendahkan diri kepadaNya, membaca Al-Qur’an,dan bersedekah supaya terhindar dari mara bahaya.

اللهم إذا تعلم من النجوم قدرما يعرف به القبلة، وأوقات الصلاة فيجوز ذلك
Boleh mempelajari ilmu nujum (ilmu falaq) untuk mengetahui arah kiblat, dan waktu-waktu shalat.

Boleh pula mempelajari ilmu kedokteran, karena ia merupakan usaha penyembuhan yang tidak ada hubungannya dengan sihir, jimat, tenung dan lain-lainnya.Karena Nabi juga pernah berobat.

وقد حكى عن الشافعى رحمة الله عليه أنه قال: العلم علمان: علم الفقه للأديان، وعلم الطب للأبدان، وما وراء ذلك بلغة مجلس.
Imam Syafi’I rahimahullah berkata, ilmu itu ada dua, yaitu ilmu piqih untuk mengetahui hukum agama, dan ilmu kedokteran untuk memelihara badan.”

والحمد لله على التمام, وصلى الله على سيدنا محمد أفضل
الرسل الكرام, وآله وصحبه الأئمة الاعلام, على
ممر الدهور وتعاقب الأيام, آمين.

Segal puji bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad, Rasul paling utama lagi Mulia.

Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan   
+628128477464

Address :
                  
Perum BAP, Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi \   Barat.