Selasa, 31 Desember 2013
Pengobatan Qur'ani: ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI AL...
Pengobatan Qur'ani: ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI AL...: Note :Tulisan ini diambil dari tulisan "kesan dan pengalaman" seorang Ayah muda bernama :Andika Septianto [septianto.andika@gmai...
Sabtu, 21 Desember 2013
Pengobatan Qur'ani: ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI AL...
Pengobatan Qur'ani: ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI AL...: Note :Tulisan ini diambil dari tulisan "kesan dan pengalaman" seorang Ayah muda bernama :Andika Septianto [septianto.andika@gmai...
ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI ALLAH SWT,ANAK SAYA SEMBUH DARI SAKIT THALASEMIA MAYOR
Note :Tulisan ini diambil dari tulisan "kesan dan pengalaman" seorang Ayah muda bernama :Andika Septianto [septianto.andika@gmail.com] yang anaknya menderita sakit Thalasemia Mayor yang Alhamdulillah telah disembuhkan Allah swt dengan melalui ayat-ayatNYA.
Dengan izin dari beliau, maka kami infokan no Hp Beliau yang bisa dihubungi :081319819590
http://pengobatanqurani.com/ dan http://pengobatanqurani.blogspot.com/
http://pengobatanqurani.com/ dan http://pengobatanqurani.blogspot.com/
Assalamualaikum wr.wb.
Saya ingin berbagi pengalaman tentang penyakit Thalasemia
Mayor yang dialami oleh putra saya Syauqi Ibrahim.
Pada saat putra saya berumur 10 bulan, putra saya divonis
Thalasemia Mayor oleh Dokter (berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium) di
salah satu RS Swasta di Bekasi. Kejadiannya bermula ketika saya dan istri saya
membawa putra saya ke RS karena panas tinggi. Dan pada saat itu dokter
menyarankan agar putra saya harus di opname di RS pada saat itu juga (HB 5,9),
juga dikarenakan sehari sebelumnya saya
dan istri saya juga sudah membawa putra saya ke RS tsb karena panas tinggi.
Saat dokter menyarankan agar putra saya di opname, dikarenakan ingin melakukan
pemeriksaan lab (ambil sampel darah dan rontgen).
Keesokan harinya hasil laboratorium keluar, dan
berdasarkan hasil lab dokter memberitahukan saya bahwa putra saya Thalasemia
Mayor dan harus melakukan transfusi darah setiap 3 bulan sekali (karena masih
bayi dan tergantung kondisi). Saat itu juga saya merasa down sebagai orang tua
dan saya juga tidak tega memberitahukannya ke istri dan orang tua saya.
Setelah beberapa hari dirawat akhirnya putra saya diperbolehkan
pulang. Pada saat itu perasaan saya dan istri saya sangat bingung (di satu sisi
kami senang putra saya boleh pulang tapi dilain sisi sedih karena Thalasemia
tsb).
Singkat cerita..., saat perasaan saya sbg ayah sedih
karena vonis dokter thdp putra saya. Saya masih terus berikhtiar kepada Allah
SWT dengan mencoba browsing di internet untuk mencari pengalaman-pengalaman
pasien Thalasemia.
Hingga akhirnya saya menemukan artikel ttg pasien yg
mengidap Thalasemia juga di situs pengobatanqur'ani.com.. Keesokan harinya setelah saya berunding
dengan istri dan orang tua saya, akhirnya saya hubungi nomor tlp Bpk. Jafar dan
bikin janji untuk ketemu dengan beliau, Alhamdulillah saat saya tlp untuk bikin
janji dg Bpk. Jafar. Beliau bisa dan mempersilahkan kami untuk ke rumahnya di
Bintara Bekasi.
Pada malam itu juga saya bersama orang tua saya tanpa
mengajak istri dan putra saya (atas saran Bpk. Jafar tidak usah diajak anaknya
karena malam hari) bertemu dg beliau di rumahnya. Dan kami menceritakan semua
ttg vonis Thalasemia Mayor ke putra saya. Setelah kami memberitahukannya semua,
Bpk. Jafar minta ijin ke dalam untuk bertawasul. Dan saat Bpk. Jafar keluar
lagi dan membawa kertas kecil berisikan tulisan arab dan memasukannya ke dalam
botol minum air mineral 1 liter. Kemudian beliau membritahukan kepada kami
untuk meminumkan air mineral tsb ke Putra saya. Awalnya kami bingung karena
Bpk. Jafar hanya meminta kami untuk meminumkan air tsb ke putra saya, tapi
Alhamdulillah saat ini putra saya Syauqi Ibrahim mengalami kemajuan yg pesat
dlm kesembuhan penyakit Thalasemianya. Diantaranya putra saya tidak gampang
sakit khususnya panas tinggi seperti sebelumnya dan juga tidak perlu melakukan
transfusi darah rutin seperti saran dokter.
Demikian pengalaman ttg penyakit Thalasemia Mayor pada
putra saya yg dapat saya informasikan. Semoga pengalaman ini juga bisa membantu
saudara-saudara sekalian yg juga mengalami hal yg sama. Karena pada hakikatnya
kita sebagai manusia hanya bisa berdoa, berusaha dan berserah diri kepada Allah
SWT.
Wassalamualaikum wr.wb.
Kamis, 14 Februari 2013
TERNYATA CUMA “SEDIKIT” BEDA KITA DENGAN RASULLALLAH ????
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
TERNYATA CUMA “SEDIKIT” BEDA KITA DENGAN RASULLALLAH ????
Tulisan ini penulis buat dalam rangka memperingati Maulid Nabi kita Muhammad shallallaahi `Alaihi Wasallam Rasul paling Utama Lagi Mulia. Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad saw beserta seluruh keluarganya, kerabatnya, sahabatnya dan umatnya yang mengikuti nya hingga akhir zaman.
Kira-kira pada jum`at ke-2 di bulan januari 2013 di sebuah mesjid di kampung kami, seorang khotib berkata di tengah kotbahnya, “Rupa-rupanya kita ini dengan Rasulllallah bedanya sedikit sekali “. Hah….Mendengar hal tersebut sebagian jamaah masjid yang matanya sudah ada yang berat seperti diganduli bandul 10 kg, tiba-tiba membelalakkan lagi matanya. Semua mata tertuju memandangi ke arah khotib dengan serius, Ah…yang benar Pak Ustadz ??? Cuma sedikit….padahal saya khan?…. ( tanya dalam hati para jama`ah ). Alhamdulillah, aroma Jum`atannya hidup kembali…karena sudah pada melek lagi.
Ya…memang benar cuma sedikit kata khotib tersebut sambil terus melanjutkan khotbahnya seolah tahu apa yang ditanyakan dalam hati para jama`ah, mau bukti-buktinya ???
1.Rasullallah kalau Makan Cuma sedikit, bahkan tidak jarang Rasullallah tidur dengan perut kosong. Nah kita…sedikit-sedikit makan,enggak bisa tidur kalau perut belum penuh. Tidak heran penyakit bersarang di badan kita. Diabetes, kolesterol dll.
2.Rasullallah sangat sedikit sekali Tidurnya. La…kita kalo ada kesempatan sedikit-sedikit tidur, paling tidak tidur-tiduran, keasyikan sampai lupa ibadah sholat.
3. Rasulllallah sangat sedikit sekali marah. Kalaupun marah hanya muka Beliau tampak memerah, tidak sedikitpun keluar kata-kata yang emosional dari mulut Beliau.
Kita ini …kebalikannya, sedikit-sedikit marah. Sehingga tidak tahu lagi kapan harus marah dan kapan harus tersenyum.Tidak jarang keluar sumpah serapah yang sangat emosional saat kita marah. Jika perlu, seluruh dunia harus tahu.
4. Beliau dalam kesehariannya sedikit-sedikit (banyak) berdo`a, sehingga banyak sekali do`a – do`a beliau yang diwariskan kepada kita sampai detik ini. Laaa….kita ini ternyata sedikit sekali berdo`a, seperti tidak butuh pertolongan Tuhan.
5. Rasullallah sedikit-sedikit (banyak ) bersedekah, sehingga tidak akan tidur kalau masih ada makanan di rumahnya sebelum habis disedekahkan.
Waduhh..sementara makanan di rumah kita berlimpah bahkan ada yang sampai basi,lapuk karena kita sedikit sekali bersedekah.
6. Baginda Rasullallah sedikit-sedikit ( selalu ) beribadah kepada Allah swt. Padahal Beliau makhluk yang paling mulia di sisi Allah swt di di dunia dan di akhirat, yang sudah dijamin oleh Allah swt. Masih takut kalau-kalau tidak bersyukur kepada Allah swt. Sampai-sampai kaki beliau bengkak karena banyaknya sholat beliau.
Sementara kita sangat sedikit sekali beribadah kepada Allah swt. Kalaupun iya..hanya sekedar melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu, berat sekali menambah ibadah-ibadah sunnah.
7. Rasulllallah sedikit sekali berbicara, kalaupun berbicara akan keluar kata-kata yang bermanfaat,lembut penuh hikmah dan menenangkan hati setiap orang yang mendengarnya.
Sedangkan kita umatnya senang sekali berbicara, sedikit-sedikit bicara. Sampai-sampai tidak tahu lagi kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Tidak jarang kata-kata yang keluar dari mulut kita berupa fitnah,ghibah, bencana dan musibah bagi pendengarnya. Naudzubillah summa naudzubillah.
8. Rasullallah sedikit-sedikit (sering) merasa malu. Sampai sampai ada yang mengatakan “Dia lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan”.
Kita, umatnya sedikit sekali punya rasa malu.Bahkan tidak sedikit sudah hilang rasa malunya. Karenanya tidak heran korupsi, prostitusi, perampokan, maksiat meraja lela. Padahal,Bukankah malu sebagian dari Iman ???
Nah…benarkan kata Khotib tersebut sebelum menutup khotbahnya yang pertama. Ternyata hanya beda satu kata, kata “SEDIKIT” dengan Rasullallah. Kadang kita lebih satu kata, kadang kita kurang satu kata dengan Beliau. Sedikit-sedikit dengan sedikit atau sedikit dengan sedikit-sedikit.
Beda tipis selisihnya, tapi berbeda jauh hakekatnya.
Kira-kira pada jum`at ke-2 di bulan januari 2013 di sebuah mesjid di kampung kami, seorang khotib berkata di tengah kotbahnya, “Rupa-rupanya kita ini dengan Rasulllallah bedanya sedikit sekali “. Hah….Mendengar hal tersebut sebagian jamaah masjid yang matanya sudah ada yang berat seperti diganduli bandul 10 kg, tiba-tiba membelalakkan lagi matanya. Semua mata tertuju memandangi ke arah khotib dengan serius, Ah…yang benar Pak Ustadz ??? Cuma sedikit….padahal saya khan?…. ( tanya dalam hati para jama`ah ). Alhamdulillah, aroma Jum`atannya hidup kembali…karena sudah pada melek lagi.
Ya…memang benar cuma sedikit kata khotib tersebut sambil terus melanjutkan khotbahnya seolah tahu apa yang ditanyakan dalam hati para jama`ah, mau bukti-buktinya ???
1.Rasullallah kalau Makan Cuma sedikit, bahkan tidak jarang Rasullallah tidur dengan perut kosong. Nah kita…sedikit-sedikit makan,enggak bisa tidur kalau perut belum penuh. Tidak heran penyakit bersarang di badan kita. Diabetes, kolesterol dll.
2.Rasullallah sangat sedikit sekali Tidurnya. La…kita kalo ada kesempatan sedikit-sedikit tidur, paling tidak tidur-tiduran, keasyikan sampai lupa ibadah sholat.
3. Rasulllallah sangat sedikit sekali marah. Kalaupun marah hanya muka Beliau tampak memerah, tidak sedikitpun keluar kata-kata yang emosional dari mulut Beliau.
Kita ini …kebalikannya, sedikit-sedikit marah. Sehingga tidak tahu lagi kapan harus marah dan kapan harus tersenyum.Tidak jarang keluar sumpah serapah yang sangat emosional saat kita marah. Jika perlu, seluruh dunia harus tahu.
4. Beliau dalam kesehariannya sedikit-sedikit (banyak) berdo`a, sehingga banyak sekali do`a – do`a beliau yang diwariskan kepada kita sampai detik ini. Laaa….kita ini ternyata sedikit sekali berdo`a, seperti tidak butuh pertolongan Tuhan.
5. Rasullallah sedikit-sedikit (banyak ) bersedekah, sehingga tidak akan tidur kalau masih ada makanan di rumahnya sebelum habis disedekahkan.
Waduhh..sementara makanan di rumah kita berlimpah bahkan ada yang sampai basi,lapuk karena kita sedikit sekali bersedekah.
6. Baginda Rasullallah sedikit-sedikit ( selalu ) beribadah kepada Allah swt. Padahal Beliau makhluk yang paling mulia di sisi Allah swt di di dunia dan di akhirat, yang sudah dijamin oleh Allah swt. Masih takut kalau-kalau tidak bersyukur kepada Allah swt. Sampai-sampai kaki beliau bengkak karena banyaknya sholat beliau.
Sementara kita sangat sedikit sekali beribadah kepada Allah swt. Kalaupun iya..hanya sekedar melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu, berat sekali menambah ibadah-ibadah sunnah.
7. Rasulllallah sedikit sekali berbicara, kalaupun berbicara akan keluar kata-kata yang bermanfaat,lembut penuh hikmah dan menenangkan hati setiap orang yang mendengarnya.
Sedangkan kita umatnya senang sekali berbicara, sedikit-sedikit bicara. Sampai-sampai tidak tahu lagi kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Tidak jarang kata-kata yang keluar dari mulut kita berupa fitnah,ghibah, bencana dan musibah bagi pendengarnya. Naudzubillah summa naudzubillah.
8. Rasullallah sedikit-sedikit (sering) merasa malu. Sampai sampai ada yang mengatakan “Dia lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan”.
Kita, umatnya sedikit sekali punya rasa malu.Bahkan tidak sedikit sudah hilang rasa malunya. Karenanya tidak heran korupsi, prostitusi, perampokan, maksiat meraja lela. Padahal,Bukankah malu sebagian dari Iman ???
Nah…benarkan kata Khotib tersebut sebelum menutup khotbahnya yang pertama. Ternyata hanya beda satu kata, kata “SEDIKIT” dengan Rasullallah. Kadang kita lebih satu kata, kadang kita kurang satu kata dengan Beliau. Sedikit-sedikit dengan sedikit atau sedikit dengan sedikit-sedikit.
Beda tipis selisihnya, tapi berbeda jauh hakekatnya.
لقدكانلكمفىرسولاللهاسوةحسنةلمنكانيرجوااللهواليومالاخروذكراللهكثيرا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullallah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS Al Ahzab:21
وصلى الله على سيدنا محمد ماذكره الذا كرين وغفل عن ذكره الغافلون
Washollallaahu `ala Sayyidina Muhammad Maa zakarohuzzaakirin wa ghofala `anzikrihil ghoofiluun
“Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada sayyid kita Muhammad sebanyak dzikir orang-orang yang berdzikir dan sebanyak lalainya orang-orang yang melalaikan(nya).
Akhirul kalam marilah kita berdo`a kepada Allah swt. Segala puji bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad, Rasul paling utama lagi Mulia. Agar kita bisa mengikuti dan meneladani akhlak Rasullallah. Bukankah dalam diri Nabi sudah ada contoh yang sangat baik ? Amin ya Robbal `Alamin
Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com
http://www.pengobatanqurani.blogspot.com
Alamat Praktek :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat
Alamat Praktek :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat
Senin, 04 Februari 2013
ORANG YANG PERTAMA KALI MENGETUK PINTU SURGA
ORANG YANG PERTAMA KALI MENGETUK PINTU SURGA
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
Dalam rangka memperingati hari Maulud Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, mari kita membuka-buka kitab-kitab yang menceritakan keagungan Beliau dan penulis membuka kitab Hadil Arwaah ila Biladil Afraah ( Tamasya ke Surga ) yang judul aslinya adalah sebagai berikut :
حادى االارواح الى بلادالافراح ditulis oleh ابن القيم الجوزية
Sebelum melanjutkan tulisan ini mari kita memulainya dengan membaca selawat kepada junjungan kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan selawat yang pernah diajarkan Imam kita Al Imam asy-syafi`i dalam kitabnya Ar-Risalah sebegai berikut :
Sebelum melanjutkan tulisan ini mari kita memulainya dengan membaca selawat kepada junjungan kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan selawat yang pernah diajarkan Imam kita Al Imam asy-syafi`i dalam kitabnya Ar-Risalah sebegai berikut :
وصلى الله على سيدنا محمد ماذكره الذا كريم وغفل عن ذكره الغافلون
"Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada sayyid kita Muhammad sebanyak dzikir orang-orang yang berdzikir dan sebanyak lalainya orang-orang yang melalaikan(nya).
Dalam shahih Muslim disebutkan hadits dari Mukhtar bin Qulqul dari Anas bin Malik Ra yang berkata bahwa RasullullahShallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
انا اكثرالناس تبعا يوم القياملة ,وانااول من يقرع باب الجنة
"Saya adalah orang yang paling banyak pengikutnya pada Hari Kiamat dan saya adalah yang pertma kali mengetuk pintu surga" ( Diriwayatkan Muslim )
Dalam Jami` Tirmidzi disebutkan hadits dari Ibnu Abbas Ra yang berkata,
"Beberapa sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk-duduk menunggu kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. " Kata Ibnu Abbas lagi," kemudian Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam keluar dan ketika mendekati tempat mereka mengobrol, Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendengar mereka dzikir. Beliau mendengar pembicaraan mereka. Salah satu dari mereka berkata, " Hebat, sesungguhnya Allah menjadikan di antara makhluknya sebagai kekasih-Nya yaitu nabi Ibrahim."
"Beberapa sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk-duduk menunggu kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. " Kata Ibnu Abbas lagi," kemudian Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam keluar dan ketika mendekati tempat mereka mengobrol, Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendengar mereka dzikir. Beliau mendengar pembicaraan mereka. Salah satu dari mereka berkata, " Hebat, sesungguhnya Allah menjadikan di antara makhluknya sebagai kekasih-Nya yaitu nabi Ibrahim."
Yang lain berkata," Itu tidak lebih hebat dari pembicaraan Allah
dengan Musa. Sesungguhnya Allah telah berbicara dengan Musa."
Yang lain berkata," Isalah adalah kalimat Allah dan Ruh-Nya."
Yang lain berkata," Adam dipilih oleh Allah."
kemudian Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam keluar kepada mereka. beliau memeberi salam kepada mereka dan berkata," Sya mendengan pembicaraan kalian dan kekaguman kalian bahwa Nabi Ibrahim adalah kekasih Allah dan memang is adalah kekasih Allah. Musa telah diselamatkan Allah dan memang demikian kejadiannya. Isa adalah kalimat Allah dan ruh-Nya dan memang begitu. Dan Adam telah dipilih Allah dan memang begitu.
Ketahuilah bahwa saya adalah kekasih Allah dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini.Saya adalah pemegang bendera Al-Hamdu pada hari kiamat dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini. Saya adalah yang pertama kali menggerak-gerakkan rantai pintu surga kemudian pintu surga tersebut dibuka untukkku dan akupun masuk ke dalamnya. Bersamaku adalah kaum fakir orang-orang yang beriman dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini. Saya adalah manusia yang paling mulia dari manusia generasi pertama dan terakhir dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini." ( Diriwayatkan Tirmidzi dan Darimi )
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, selawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam beserta keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.
Amin
Referensi :
Kitab Hadil Arwaah ila Biladil Afraah ( Tamasya ke Surga )
حادى االارواح الى بلادالافراح ditulis oleh ابن القيم الجوزية
Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com
http://www.pengobatanqurani.blogspot.com
Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.
Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.
Selasa, 29 Januari 2013
PERANAN QALBU (qalb,fu`ad,shadr) DALAM MENJALANKAN SYARIAT
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
PERANAN QALBU (qalb,fu`ad,shadr) DALAM MENJALANKAN SYARIAT
Di dalam Al Qur`an disebutkan kata Qalb, Fua`d dan Shadr yang merujuk pada KALBU ,yang memiliki hakikat yang sama. Tentang Qalb, Allah swt berfirman : Dia dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin ke dalam HATI ( Qalb )-mu ( QS asy-Syu`ara` 193-194 ), tentang Fu`ad Allah swt berfirman : HATI ( Fu`ad) tidak mendustakan apa yang dilihatnya ( QS an-Najm :11) ,tentang Shadr Allah swt berfirman : Bukankah kami telah melapangkan untukmu DADA ( Shadr )- mu dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? (QS al-Insyiroh1-2).
Perbedaan dalam kualitas dan kuantitas sesuatu tidak menunjukkan perbedaan dalam esensi dan hakikatnya.
Didalam kitab-kitab ilmu Tauhid di terangkan bahwa pengertian beriman dalam Islam adalah Menyatakan dengan lisan, Membenarkan dengan hati dan Melakukan dengan anggota badan.
Seperti diucapkan oleh Ali bin Abi Talib r.a. yang bermaksud: "Iman (إيمان) itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan HATI dan perbuatan dengan anggota.“.
Apa yang terjadi bila tidak ada satu saja dari yang Tiga itu ? Tentu sesuai kaidah orang itu dinamakan Fasik, Munafik atau Kafir.
Hati yang bagaimana yang bisa membenarkan syareat Allah dan Rasulnya ?
Tentu jawabannya adalah HATI yang bersih dari najisnya syirik kepada Allah, hati yang sesuai dengan tuntunan surat Al-Ikhlas
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ o لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ o اللَّهُ الصَّمَدُ o قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
"Katalah (wahai Muhammad) bahwa Allah itu tunggal. Allah tempat meminta. Tidak Dia beranak dan tidak juga Dia diperanakkan. Dan tiada yang serupa denganNya, Dialah Tuhan yang Esa.“
Najisnya syirik adalah `ainiyah, karena itu Allah menjadikan syirik itu sebagai najas (bukan najis).
Bagaimana membuat hati kita jadi bersih dan menjaganya agar selalu bersih ?
Ternyata Islam memulainya dengan ber-Wudhu dan berTobat......ya..... Berwudhu dan bertobat yang benar sesuai syareat. Sebelum berwudhu kita disyareatkan membaca niat wudhu :
Najisnya syirik adalah `ainiyah, karena itu Allah menjadikan syirik itu sebagai najas (bukan najis).
Bagaimana membuat hati kita jadi bersih dan menjaganya agar selalu bersih ?
Ternyata Islam memulainya dengan ber-Wudhu dan berTobat......ya..... Berwudhu dan bertobat yang benar sesuai syareat. Sebelum berwudhu kita disyareatkan membaca niat wudhu :
اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ – بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَلِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِفَرْضًالِلّٰهِ تَعَال
"Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah."
Selesai berwudhu disyareatkan pula membaca do`a wudhu.
Dalam kitab-kitab Fiqh diterangkan cara berwudhu yang benar.
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهٗ وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهٗ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنَيْ مِنَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّاَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ.
"Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli TAUBAT, dan jadikanlah aku orang yang SUCI dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang SHALEH.
Di dalam do`a tersebut terdapat anjuran BERTOBAT dan Berlaku BERSIH. Ada 2 makna kebersihan : Bersih badan dan bersih hati. Kebersihan hati dengan tobat dan kebersihan badan dengan air.Tidak sah sholat kita bila tidak berwudhu. Wudhu berasal dari kata al-Wahdha’ah, yang artinya kebersihan dan kecerahan.
Dari Abu Hurairah ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
ا يَقْبَلُ اللّهُ صَلَاةَ أَحَدِ كُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Allah tidak menerima shalat seorang diantara kalian jika ia berhadats, sampai ia wudhu.”
Bersuci termasuk hal yang disukai Allah, bahwasanya Allah SWT memuji orang-orang yang bersuci, Firman-Nya: “...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”(Al-Baqarah:222)
Berwudhu membersihkan kita dari materi-materi hadats dan najis yang bisa membahayakan BADAN atau HATI atau keduanya. Hati yang kotor sama dengan badan yang sakit, tidak bisa menerima pesan-pesan dari firman-firman Allah, sulit untuk “membenarkan-nya”, apalagi merealisasikannya .
Utsman bin Affan ra berkata : “Seandainya hati ( Kalbu ) kita bersih, niscaya tidak akan pernah kenyang dengan firman-firman Allah.”
Berwudhu membantu seorang hamba untuk mempersiapkan diri ( Badan dan Hati ) , sebelum melakukan ibadah-ibadah kepada Allah, siap membenarkan dan merealisasikan syareat Allah dan Rasulnya.
Ketika seseorang telah bersih dari keduanya yakni Najis dan syirik, niscaya ia berpotensi untuk membenarkan syareat Allah dan Rasulnya. Bukankah HATI TEMPATNYA NIAT?
Najisnya syirik adalah `ainiyah, karena itu Allah menjadikan syirik itu sebagai najas (bukan najis). Allah TIDAK berfirman “Innamal musyrikuuna NAJISUN” QS Attaubah:28 ( dengan kasroh tapi dengan fathah najasun, sebab najasun adalah materi najis itu sendiri, sedang najisun adalah sesuatu yang kena najis.
Jadi dengan berwudhu ,insya Allah badan dan HATI kita jadi “BERSIH SECARA HAKEKAT-nya ,maka kitapun jadi siap untuk mengerjakan hal-hal yang disyariatkan seperti antara lain: shalat, thawaf di baitullah atau hendak menyentuh mushaf (membaca Al-Qur’an), atau hendak berdzikir kepada Allah SWT, atau hendak tidur, dan bagi orang junub (ketika hendak makan, minum, tidur atau kembali berjima’) disunahkan berwudhu terlebih dahulu.
Seseungguhnya rahasia-rahasia ucapan-ucapan dan do`a do`a Nabi shallallahu Alaihi wa Sallam adalah diatas dari apa yang bisa kita bayangkan. Do`a wudhu tuntunan Rasulullah ternyata membawa kita pada kebersihan hati ( kalbu ) yang hakiki dan menuntun kita menjadi hamba Allah yang Shaleh.
ALANGKAH BESARNYA PERANAN QALBU ( HATI ) KITA DALAM MENJALANKAN SYAREAT ALLAH.
Amin...
Referensi :
1. Al Qur`an dan Al Hadits
2. اغثةاللهفان في مصايدالشيطانdari Imam Ibnul Jauzy
3. Asrar asy-Syari`ah wa Athwar ath-Thariqah wa Anwar Al-Haqiqah dari Sayyid haidar Amuli.
Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com http://www.pengobatanqurani.blogspt.com
Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.
Referensi :
1. Al Qur`an dan Al Hadits
2. اغثةاللهفان في مصايدالشيطانdari Imam Ibnul Jauzy
3. Asrar asy-Syari`ah wa Athwar ath-Thariqah wa Anwar Al-Haqiqah dari Sayyid haidar Amuli.
Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com http://www.pengobatanqurani.blogspt.com
Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.
Sabtu, 19 Januari 2013
Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari
Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang
Haram dipelajari
“ilmu itu ada dua, yaitu ilmu Fiqih untuk
mengetahui hukum agama, dan ilmu kedokteran untuk memelihara badan.”
Karya Syekh Az-Zarnuji,
Pasal-1 : فصل : فى ماهية العلم، والفقه، وفضله
( PENGERTIAN ILMU DAN FIQIH SERTA KEUTAMAANNYA ),
Sub-pasal
: Ilmu Yang Fardhu Kifayah dan Yang Haram Dipelajari.
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيمِ
Segala
puji bagi Allah yang telah mengangkat harkat derajat manusia dengan ilmu dan
amal, atas seluruh alam. Salawat dan Salam semoga terlimpah atas Nabi Muhammad,
pemimpin seluruh umat manusia, dan semoga pula tercurah atas keluarga dan para
sahabatnya yang menjadi sumber ilmu dan hikmah.
Adapun
mempelajari amalan agama yang dikerjakan pada saat tertentu seperti shalat
jenazah dan lain-lain, itu hukumnya fardhu kifayah. Jika di suatu tempat/daerah
sudah ada orang yang mempelajari ilmu tersebut, maka yang lain bebas dari
kewajiban. Tapi bila di suatu daerah tak ada seorangpun yang mempelajarinya
maka seluruh daerah itu berdosa. Oleh karena itu pemerintah wajib memerintahkan
kepada rakyatnya supaya belajar ilmu yang hukumnya fardhu kifayah tersebut.
Pemerintah berhak memaksa mereka untuk melaksanakannya.
Dikatakan
bahwa mengetahui/mempelajari amalan ibadah yang hukumnya fardhu ain itu ibarat
makanan yang di butuhkan setiap orang. Sedangkan mempelajari amalan yang
hukumnya fardhu kifayah, itu ibarat obat, yang mana tidak dibutuhkan oleh setiap
orang, dan penggunaannya pun pada waktu-waktu tertentu.
Sedangkan MEMPELAJARI
ILMU NUJUM ITU HARAM, karena ia diibaratkan penyakit yang sangat membahayakan.
Dan mempelajari ilmu nujum itu hanyalah sia-sia belaka, karena ia ( ILMU NUJUM ) TIDAK MENYELAMATKAN SESEORANG DARI TAKDIR TUHAN.
Oleh
karena itu, setiap orang islam wajib mengisi seluruh waktunya dengan berzikir
kepada Allah, berdo’a, memohon seraya merendahkan diri kepadaNya, membaca
Al-Qur’an,dan bersedekah supaya terhindar dari mara bahaya.
اللهم إذا تعلم من النجوم قدرما يعرف به القبلة، وأوقات الصلاة
فيجوز ذلك
Boleh mempelajari
ilmu nujum (ilmu falaq) untuk mengetahui arah kiblat, dan waktu-waktu shalat.
Boleh
pula mempelajari ilmu kedokteran, karena ia merupakan usaha penyembuhan yang
tidak ada hubungannya dengan sihir, jimat, tenung dan lain-lainnya.Karena Nabi
juga pernah berobat.
وقد حكى عن الشافعى رحمة الله عليه أنه قال: العلم علمان: علم
الفقه للأديان، وعلم الطب للأبدان، وما وراء ذلك بلغة مجلس.
Imam
Syafi’I rahimahullah berkata, “ilmu
itu ada dua, yaitu ilmu piqih untuk mengetahui hukum agama, dan ilmu kedokteran
untuk memelihara badan.”
والحمد
لله على التمام, وصلى الله على سيدنا محمد أفضل
الرسل
الكرام, وآله وصحبه الأئمة الاعلام, على
ممر
الدهور وتعاقب الأيام, آمين.
Segal puji bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad, Rasul paling utama lagi Mulia.
Contact
person :
Ir.
Jaafar Dahlan
+628128477464
Address :
Perum BAP, Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi \ Barat.
Jumat, 18 Januari 2013
PENGOBATAN QUR`ANI MENYAMPAIKAN HIKAYAT BAHAYANYA MENINGGALKAN SHOLAT
PENGOBATAN QUR`ANI
MENYAMPAIKAN HIKAYAT
BAHAYANYA MENINGGALKAN
SHOLAT
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
Diceritakan
di dalam kitab Al-kabair
الكتاب الكباءىر
(Dosa-dosa
besar) halaman 23-24 dari bab في ترك الصلاة (MENINGGALKAN SHOLAT), penerbit Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, Beirut-Libanon,
penulis Imam
Syamsuddin Muhammad bin Qaimas At-Turkumani
Al Fariqi Ad-Dimasyqi Asy-Syafi`i, tentang orang-orang
yang meninggalkan kewajiban sholat.
Ada Hikayat seorang wanita Bani Israil datang kepada Nabi
Musa Alaihis salam, wanita itu berkata, “ Wahai Utusan Allah, sesungguhnya aku
telah melakukan dosa besar dan aku telah bertobat darinya kepada Allah Ta`ala.
Maka do`akan kepada Allah Ta`ala agar
Dia mengampuni aku dan menerima taubatku.”.
اَماوجت شرا منها؟ ,“TIDAKKAH KAMU TEMUKAN ORANG YANG LEBIH JELEK DARINYA ?” .
Musa Alaihis Salam bertanya, ياجبريل ومن هوشرمنها؟ ,”HAI JIBRIL ,SIAPAKAH YANG LEBIH JELEK DARINYA ?”, Jibril menjawab,” ترك الصلاة عامداٌ متعمداٌ ( yaitu ),”ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT DENGAN SENGAJA”.
Hikayat lain datang dari seorang Ulama salaf, ia mendatangi seorang saudara perempuannnya yang meninggal, lalu kantongnya yang berisi uang jatuh di dalam kuburannya dan tidak ada yang tahu kejadian tersebut. Setelah itu ia teringat dan kembali lagi ke kuburan itu. Ia membongkar kuburan itu setelah orang-orang pulang dan didapatinya di dalam kuburan itu api yang menyala. Ia segera mengembalikan tanah seperti semula lalu pulang menemui ibunya sambil menangis nangis sedih. Ia berkata,” Ibu ceritakan kepadaku tentang saudariku itu dan apa yang telah dilakukannnya?’. Ibunya berkata,” Mengapa kamu bertanya tentang dia ?”.
Ia menjawab : ياامي
رايت قبرها يستعل عليها ناراً
,” Ibu, aku melihat di dalam
kuburnya terdapat api yang menyala-nyala.”
Ibunya
menangis dan berkata :
ياولدي
كانت اختك تتها ون بالصلاة وتوءخرها عن وقتها
,” Anakku, saudarimu itu dulu
selalu menyepelekan shalat dan menunda hingga habis waktunya.”
فهذاحل
من يوءخرالصلاةعن وقتها فكيف حل من لايصلي؟
Demikianlah kondisi orang yang menunda sholat, lalu bagaimana
dengan orang yang meninggalkannya sama sekali ?
Allah Ta`ala berfirman dalam sura
Maryam:59-60 ,” Maka datanglah sesudah
mereka, pengganti (yang jelek ) yang
menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsu, maka mereka
kelak akan menemui kesesatan.Kecuali orang yang bertobat, beriman dan beramal
sholeh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan)
sedikitpun.”
Dalam surat Al Ma`un :3-4 Allah
berfirman,” Maka celakalah orang-orang
yang melaksanakan sholat, yaitu orang-orang yang lalai dalam sholat mereka.”
Yang dimaksud Saahuun adalah mereka lalai terhadap sholat dan
menyepelekannya.
Nabi Shallallahu Alaihis salam
bersabda,” Yang pertama dihisab dari
seorang hamba dari amalnya pada hari kiamat adalah sholat; jika benar
sholatnya, ia beruntung dan selamat, dan jika kurang, ia menyesal dan merugi.”
( diriwayatkan Ahmad, Abu dawud dan Ibnu majah ).
Di hadits yang lain Rasullullah
Alaihis salam bersabda,” Janji antara
kami dengan mereka adalah Sholat, barang siapa meninggalkannnya, ia telah
kufur.” ( diriwayatkan Ahmad, Abu dawud, Nasa`i, Ibnu majah ).
Kemudian Beliau bersabda lagi,” ( Batas ) antara seorang hamba dengan
kekafiran adalah (Perbuatannya) meninggalkan sholat.” ( Diriwayatkan Ahmad,
Muslim, Abu dawud,Nasa`i,Tirmidzi dan Ibnu majah ).
Di dalam kitab As-Sunan
Rasulullah Shalllallahu Alaihis salam bersabda,” Barang siapa meninggalkan sholat secara sengaja, maka tanggungan
Allah telah bebas darinya ”. (diriwayatkan Ibnu majah dan Baihaqi ).
Demikianlah sebagian cuplikan
dari isi kitab Al-Kabair, sebenarnya masih banyak ulasan dari ulama terkenal
ini Imam
Syamsuddin Muhammad bin Qaimas At-Turkumani
Al Fariqi,Ad-Dimasyqi,Asy-Syafi`i atau lebih dikenal dengan nama Adz-Dzahabi di kitab ini,
tapi karena Fakirnya ilmu maka penulis (lebih tepatnya sebagai “penyadur “) pun
hanya sanggup menyerap dan menyampaikan sebagian kecil saja kepada diri penulis
pribadi khususnya dan kepada para pembaca umumnya, semoga bermanfaat.
Mari kita memohon kepada Allah
Ta`ala agar berkenan membantu kita dalam memelihara sholat tepat pada waktunya
dan tidak menyepelekannya. Sesungguhnya Allah Maha Mulia.
Referensi :
1.Kitab Al-kabair
الكتاب الكباءىر
Syamsuddin
Muhammad bin Qaimas At-Turkumani Al
Fariqi,Ad-Dimasyqi,Asy-Syafi`i, Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, Beirut-Libanon
2. Al-Kabair Galaksi Dosa, Asfuri bahri Lc, Darul Falah.
Contact :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl.
jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Perum BAP, Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam
Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.
Rabu, 16 Januari 2013
PENGOBATAN QUR`ANI BUKANLAH SEJENIS PRAKTEK PERDUKUNAN ATAU PRAKTEK PARANORMAL
PENGOBATAN QUR`ANI BUKANLAH SEJENIS PRAKTEK PERDUKUNAN ATAU PRAKTEK PARANORMAL
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
Membahas masalah ini mari kita kutib
sebagian isi
الكتاب
لكباءىر kitab Al-kaba^ir (Dosa-dosa besar) halaman
174 bab تصد يق الكا هن والمنجم (PERCAYA KEPADA DUKUN
DAN PARANORMAL ) dari Imam Syamsuddin
Muhammad bin Qaimas At-Turkumani Al
Fariqi,Ad-Dimasyqi,Asy-Syafi`I atau lebih dikenal dengan nama Adz-Dzahabi,
penerbit Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, Beirut-Libanon,
Ilmu pengobatan qur`ani adalah
warisan para ulama yang berdasarkan alqur`an dan sunnah serta kaedah-kaedah
ilmu fiqh, sehingga dalam praktiknya harus memperhatikan perkara Halal dan
Haram, Penyimpangan dan Kelurusan, Petunjuk dan Kesesatan.
Disebutkan dalam firman Allah swt
di surat Al-isra :36 “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,
dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya.”
Maksudnya “ janganlah kamu mengatakan sesuatu yang kamu tidak ada
ilmunya”.
Disebutkan di kitab tersebut halaman
174 bab تصد يق الكا هن والمنجم bahwa percaya kepada dukun dan paranormal
termasuk dosa-dosa besar.
Dari Ibnu Abbas Al Walibi
meriwayatkan, “ Allah akan menanyakan kepada semua hambaNya tentang apa saja
yang mereka gunakan. Maka dalam hal ini terdapat larangan untuk melihat apa
yang tidak diperbolehkan, mendengar apa yang dilarang, dan berkehendak terhadap
apa yang tidak diperbolehkan.
Allah Ta`ala berfirman dalam
surat Jin:26 “ Maha mengetahui yang ghaib
dan tidak menampakkan keghaiban-Nya kepada seorangpun. Kecuali orang yang
diridhoi-Nya dari para rasul-Nya.”
Rasullullah juga bersabda, “Barang
siapa mendatangi seorang dukun, atau seorang juru ramal lalu ia mempercayai apa
yang dikatakanya, maka orang itu telah kufur terhadap apa yang diturunkan
kepada Muhammad.” ( diriwayatkan Abu Dawud, Tirmidzi,Ibnu majah dari hadits Abu
Hurairah.
Jadi bila ada yang mengatakan
bahwa perbintangan termasuk perkara Ghaib adalah kafir, wallahi `Alam. Ulama
berkata “ jika seorang muslim mengatakan, Kami diturunkan hujan BERKAT BINTANG
INI, maka orang tersebut jelas-jelas telah kafir dan murtad.
Percaya nasib baik dan buruk
dengan tanda arah terbangnya burung. Percaya pada ramalan keberuntungan dan
kesialan dengan hitungan aneh dan ajaib. Percaya kepada ramalan kartu dan
sebagainya...semuanya mengikis iman kita dan akhirnya kita benar-benar tersesat
dan murtad dari agama Allah.
Rasullullah Shalllallahu Alaihi
wa Sallam bersabda, “ Barang siapa
mendatangi peramal lalu mempercayai apa yang dikatakannya maka tidak diterima
shalatnya selama empat puluh hari” ( diriwayatkan Muslim dari hadits
shafiyyah binti Ubaid Radiallahu Anha dari seorang istri Rasullullah Shalllahu
Alaihi wa salam ).
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasullullah
Shalllallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “
Barang siapa mempelajari satu macam dari ilmu nujum maka ia telah mempelajari
satu macam dari ilmu sihir, ilmu akan bertambah dengan bertambahnya ia
mempelajarinya “.
Ali bin Abi Thalib berkata, “seorang dukunb adalah tukang sihir sedangkan tukang sihir adalah kafir"
Jadi marilah kita berdoa
memohon keselamatan dan penjagaan Allah
dari bahaya sihir dan Nujum.
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
www.pengobatanqurani.com
Alamat Praktek :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.
Selasa, 15 Januari 2013
PENGOBATAN QUR`ANI ADALAH KARUNIA DAN PEMBERIAN KHUSUS ILAHI , BENARKAH DEMIKIAN ? KEPADA SIAPA DIBERIKANNYA DAN BAGAIMANA WUJUDNYA ?
PENGOBATAN QUR`ANI ADALAH KARUNIA DAN
PEMBERIAN KHUSUS ILAHI , BENARKAH DEMIKIAN ? KEPADA SIAPA DIBERIKANNYA
DAN BAGAIMANA WUJUDNYA ?
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين
Judul yang tersebut di atas agak terkesan
agung dan khusus, seakan-akan hanya orang –orang tertentulah yang bisa memilki
pengetahuan tersebut. Tidak ada yang bisa memahaminya kecuali orang-orang yang
berilmu dan tidak ada yang mampu meraihnya kecuali orang-orang yang mahir dari
kalangan Ulama, ahli Ilmu dan penghuni maqom penyingkapan bathin.
Benarkah demikian ?
Terdorong oleh perkara besar
itulah, penulis dengan pengetahuan yang minim ingin menulis sebuah artikel sederhana
mencoba menjawab pertanyaan besar tersebut ditinjau dari tingkatan tingkatan kemampuan penguasaan setiap
individu dan kadar akal mereka.
Menjawab pertanyan tersebut
penulis terinspirasi dengan isi kitab Sayyid
haidar Amuli seorang intelektual
terkemuka berjudul “Asrar asy-Syari`ah wa Athwar ath-Thariqah wa Anwar Al-Haqiqah”. Beberapa
kalimat di kitab tersebut, sengaja penulis cuplik langsung tidak merubahnya,
kuatir terjadi perubahan makna
sebenarnya seiring dengan perubahan kalimatnya.
Sebuah pengetahuan umumnya
diperoleh melalui proses pembelajaran dan penalaran. Perlu disadari terlebih
dahulu bahwa kesiapan dan kemampuan menerima sesuatu pengetahuan adalah
berbeda-beda pada setiap individu. Tidak mungkin semua orang berada pada satu
tingkatan yang sama. Ada suatu pengetahuan, yang tidak setiap orang bisa
memahaminya dan tidak setiap individu bisa mengetahuinya. Ada di dalamnya
terdapat rahasia-rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang khusus (khawwash ), bahkan dilarang disiarkan
dikalangan yang bukan ahlinya. Sebagai contoh paling sederhana pengetahuan tentang
Bom Nuklir, pengetahuan Rekayasa genetika /kloning makhluk hidup dan lain sebagainya.
Allah swt berfirman dalam QS Al Maidah : 48 “Untuk setiap umat di antara kalian, kami berikan aturan dan jalan yang
terang “.
Allah swt juga menjelaskan adalah
tidak sama posisi orang berilmu dengan tidak berilmu.
Dalam Al qur`an di surat Azzumar juga
dikatakan : ...“Adakah sama orang-orang
yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-Zummar: 9)
Di al-Qur’an Surat al-Mujadalah juga berbunyi : ”…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.
al-Mujadalah :11)
Imam Ibnul Qayyim al Jauzi,
semoga Allah merahmatinya mengatakan,” Al Qur`an adalah obat penyembuh
yang paling sempurna bagi semua penyakit jiwa dan raga, serta penyakit dunia
dan akhirat. Tapi
tidak setiap orang layak mendapat taufik dari Allah untuk melakukan pengobatan
dengan Al Qur`an ! namun jika
orang yang sakit mengobati penyakitnya dengan Al Qur`an dengan penuh keimanan
dan kesungguhan hati, penyerahan total kepada Allah, keyakinan yang penuh
menyeluruh,serta memenuhi semua persyaratan yang lainnya, niscaya tidak pernah
ada penyakit yang mampu mengalahkannya,…………demikian pendapat Ulama besar
tersebut.
Perbedaan itulah yang melahirkan
tingkatan-tingkatan individu pada
penguasaan ilmu pengetahuan yang sesuai kadar akal mereka. Ada yang masuk kategori
orang awam, ada masuk kategori orang khusus sampai pada tingkatan tertinggi Khash al khash ( khusus dari khusus ).
Ilmu kedokteran sebagai contohnya, ada orang yang tidak jadi dokter ( Awam ), ada yang jadi dokter umum ( khusus ), ada yang jadi dokter spesialis
( khusus dari khusus ).
Dengan adanya kenyataan itu, jadi tidak
dibenarkan mengingkari adanya
tingkatan-tingkatan individu dan tidak dibenarkan pula mencela siapapun dari
tingkatannya. Dengan demikian tingkatan-tingkatan itu mencakup semuanya dan
memenuhi hak semuanya.
Pertanyaan besarnya adalah Kepada siapa karunia itu diberikan dan bagaimana wujudnya ?
Jawaban :Pengetahuan pengobatan qur`ani adalah Karunia Ilahi dan
pemberian khusus dari Allah swt yang hanya diberikan kepada orang-orang yang mau menempuh proses
pembelajaran dan penalaran sesuai tuntunan Syareat,Tareqat,dan
Hakikat agama. Ketiga unsur
ini merupakan kesatuan yang memiliki esensi yang sama yang tidak ada perbedaan
satu sama lain. Pelakunya dituntut untuk memiliki kesiapan dan kemampuan
mendengar, menerima dan memahami kata-kata yang pelik berupa penjelasan syareat
Nabi dan ketentuan Ilahi, sehingga akhirnya mencapai tingkatan `Ilm al yaqin, `ain al yaqin dan haaq al
yaqin melalui proses penyerahan diri ( taslim ), pembenaran ( Tasdiq),
pengakuan ( Iqrar ) dan penunaian amal sholeh (ada)sesuai teladan Rasulullah
saw.
Semua itu meskipun tingkatannya
berbeda pada setiap individu kembali pada satu hakikat berupa syareat Rasul dan
ketentuan Ilahi. Wujud hasil yang didapat tentu
berdasarkan tingkatan masing-masing individu sesuai kadar akal mereka. Ada yang
dapat banyak ada yang dapat sedikit, bertingkat tingkat, ada yang khusus ada
pula khusus dari khusus.
Kenyataannya sulit untuk menuntut meraih pengetahuan
pengobatan qur`ani ini, tapi sesuai dengan kaidah kaidah Ilmu Fiqh :
1. Maa Laa yudroku kulluhu laa
yutroku kulluhu. Yang artinya : “sesuatu
yang tidak dapat dicapai keseluruhannya, tidak ditinggal keseluruhannya “.
2. Maa laa yudroku kulluhu laa
yutroku ba`dhohu yang artinya “ sesuatu
yang tidak dapat dicapai seluruhnya tidak ditinggalkan sebagiannya.”
3. Al masyaqqotu
tajlibut-taysiiro yang artinya “Kesukaran
itu menimbulkan adanya kemudahan”.
Maka beberapa individu masih
dimungkinkan untuk meraih pengetahuan tersebut tentu dengan wujud hasil yang
berbeda-beda dan bertingkat tingkat.
Jadi tujuan utama dari pembahasan
ini adalah menunjukkan bahwa :
1. Kepemilikan Pengetahuan pengobatan qur`ani
melalui suatu proses pembelajaran dan penalaran yang panjang mengikuti hukum
dan kaedah syareat, tareqat dan hakekat
teladan Rasul dan ketentuan Ilahi, bukan melalui proses instan.
2. Tidak semua orang layak melakukan
praktek pengobatan qur`ani, karena perolehannya harus melalui suatu
proses pembelajaran dan penalaran dibawah bimbingan akhlinya seorang Syeikh
yang paripurna dalam ilmu-ilmu syariat,tarekat dan hakikat yang
telah mencapai batas kesempurnaan pada tingkatan-tingkatan tersebut karena
pengetahuannya tentang penyakit-penyakit (jasmani & Jiwa ) dan obat-obatnya
serta mampu melakukan penyembuhan atasnya. Layaknya jadi seorang dokter yang menempuh pendidikan di universitas yang lulus dibawah pengajaran,
bimbingan dan pengawasan seorang professor. Tentu dokter tersebut sudah mendapat
bekal ilmu dan pengakuan dari Professor pembimbingnya untuk berhak praktek jadi
seorang dokter.
Ada materi pengetahuan, ada
proses pembelajaran, ada penalaran, ada penyerahan diri ( taslim ), ada pembenaran
( Tasdiq), ada pengakuan ( Iqrar ) dan ada penunaian amal sholeh (ada) sesuai teladan Rasulullah saw. Tidak bisa didapat dengan cara instan, tidak bisa sim-salabim tiba tiba
jadi praktisi pengobatan dalam waktu singkat.
Pertanyaan kritisnya adalah siapa yang layak melakukan Praktek
pengobatan Qur`ani ?
Tentu yang pantas melakukannya adalah orang
yang berilmu, paham ilmu tauhid,
punya kesungguhan hati, Ikhlas-penyerahan total kepada Allah, keyakinan yang
penuh menyeluruh kepada Allah swt. Dan telah mendapat izin dan pengakuan dari Syeikh
pembimbingnya.
Insya Allah....
Ir.Jaafar Dahlan
+628128477464
www.pengobatanqurani.com
Langganan:
Postingan (Atom)