Sabtu, 21 Desember 2013

Pengobatan Qur'ani: ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI AL...

Pengobatan Qur'ani: ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI AL...: Note :Tulisan ini diambil dari tulisan "kesan dan pengalaman" seorang Ayah muda bernama :Andika Septianto [septianto.andika@gmai...

ALHAMDULILLAH DENGAN MENYEBUT SEGALA PUJI BAGI ALLAH SWT,ANAK SAYA SEMBUH DARI SAKIT THALASEMIA MAYOR


Note :Tulisan ini diambil dari tulisan "kesan dan pengalaman" seorang Ayah muda bernama :Andika Septianto [septianto.andika@gmail.com] yang anaknya menderita sakit Thalasemia Mayor yang Alhamdulillah telah disembuhkan Allah swt dengan melalui ayat-ayatNYA.
Dengan izin dari beliau, maka kami infokan no Hp Beliau  yang bisa dihubungi :081319819590
http://pengobatanqurani.com/ dan http://pengobatanqurani.blogspot.com/

Assalamualaikum wr.wb.
Saya ingin berbagi pengalaman tentang penyakit Thalasemia Mayor yang dialami oleh putra saya Syauqi Ibrahim.
Pada saat putra saya berumur 10 bulan, putra saya divonis Thalasemia Mayor oleh Dokter (berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium) di salah satu RS Swasta di Bekasi. Kejadiannya bermula ketika saya dan istri saya membawa putra saya ke RS karena panas tinggi. Dan pada saat itu dokter menyarankan agar putra saya harus di opname di RS pada saat itu juga (HB 5,9), juga  dikarenakan sehari sebelumnya saya dan istri saya juga sudah membawa putra saya ke RS tsb karena panas tinggi. Saat dokter menyarankan agar putra saya di opname, dikarenakan ingin melakukan pemeriksaan lab (ambil sampel darah dan rontgen).
Keesokan harinya hasil laboratorium keluar, dan berdasarkan hasil lab dokter memberitahukan saya bahwa putra saya Thalasemia Mayor dan harus melakukan transfusi darah setiap 3 bulan sekali (karena masih bayi dan tergantung kondisi). Saat itu juga saya merasa down sebagai orang tua dan saya juga tidak tega memberitahukannya ke istri dan orang tua saya.
Setelah beberapa hari dirawat akhirnya putra saya diperbolehkan pulang. Pada saat itu perasaan saya dan istri saya sangat bingung (di satu sisi kami senang putra saya boleh pulang tapi dilain sisi sedih karena Thalasemia tsb).

Singkat cerita..., saat perasaan saya sbg ayah sedih karena vonis dokter thdp putra saya. Saya masih terus berikhtiar kepada Allah SWT dengan mencoba browsing di internet untuk mencari pengalaman-pengalaman pasien Thalasemia.

Hingga akhirnya saya menemukan artikel ttg pasien yg mengidap Thalasemia juga di situs pengobatanqur'ani.com..  Keesokan harinya setelah saya berunding dengan istri dan orang tua saya, akhirnya saya hubungi nomor tlp Bpk. Jafar dan bikin janji untuk ketemu dengan beliau, Alhamdulillah saat saya tlp untuk bikin janji dg Bpk. Jafar. Beliau bisa dan mempersilahkan kami untuk ke rumahnya di Bintara Bekasi.
Pada malam itu juga saya bersama orang tua saya tanpa mengajak istri dan putra saya (atas saran Bpk. Jafar tidak usah diajak anaknya karena malam hari) bertemu dg beliau di rumahnya. Dan kami menceritakan semua ttg vonis Thalasemia Mayor ke putra saya. Setelah kami memberitahukannya semua, Bpk. Jafar minta ijin ke dalam untuk bertawasul. Dan saat Bpk. Jafar keluar lagi dan membawa kertas kecil berisikan tulisan arab dan memasukannya ke dalam botol minum air mineral 1 liter. Kemudian beliau membritahukan kepada kami untuk meminumkan air mineral tsb ke Putra saya. Awalnya kami bingung karena Bpk. Jafar hanya meminta kami untuk meminumkan air tsb ke putra saya, tapi Alhamdulillah saat ini putra saya Syauqi Ibrahim mengalami kemajuan yg pesat dlm kesembuhan penyakit Thalasemianya. Diantaranya putra saya tidak gampang sakit khususnya panas tinggi seperti sebelumnya dan juga tidak perlu melakukan transfusi darah rutin seperti saran dokter.

Demikian pengalaman ttg penyakit Thalasemia Mayor pada putra saya yg dapat saya informasikan. Semoga pengalaman ini juga bisa membantu saudara-saudara sekalian yg juga mengalami hal yg sama. Karena pada hakikatnya kita sebagai manusia hanya bisa berdoa, berusaha dan berserah diri kepada Allah SWT.

Wassalamualaikum wr.wb.


Kamis, 14 Februari 2013

TERNYATA CUMA “SEDIKIT” BEDA KITA DENGAN RASULLALLAH ????

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين

TERNYATA CUMA “SEDIKIT” BEDA KITA DENGAN RASULLALLAH ????

Tulisan ini penulis buat dalam rangka memperingati Maulid Nabi kita Muhammad shallallaahi `Alaihi Wasallam Rasul paling Utama Lagi Mulia. Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad saw beserta seluruh keluarganya, kerabatnya, sahabatnya dan umatnya yang mengikuti nya hingga akhir zaman.

Kira-kira pada jum`at ke-2 di bulan januari 2013 di sebuah mesjid di kampung kami, seorang khotib berkata di tengah kotbahnya, “Rupa-rupanya kita ini dengan Rasulllallah bedanya sedikit sekali “. Hah….Mendengar hal tersebut sebagian jamaah masjid yang matanya sudah ada yang berat seperti diganduli bandul 10 kg, tiba-tiba membelalakkan lagi matanya. Semua mata tertuju memandangi ke arah khotib dengan serius, Ah…yang benar Pak Ustadz ??? Cuma sedikit….padahal saya khan?…. ( tanya dalam hati para jama`ah ). Alhamdulillah, aroma Jum`atannya hidup kembali…karena sudah pada melek lagi.

Ya…memang benar cuma sedikit kata khotib tersebut sambil terus melanjutkan khotbahnya seolah tahu apa yang ditanyakan dalam hati para jama`ah, mau bukti-buktinya ???

1.Rasullallah kalau Makan Cuma sedikit, bahkan tidak jarang Rasullallah tidur dengan perut kosong. Nah kita…sedikit-sedikit makan,enggak bisa tidur kalau perut belum penuh. Tidak heran penyakit bersarang di badan kita. Diabetes, kolesterol dll.

2.Rasullallah sangat sedikit sekali Tidurnya. La…kita kalo ada kesempatan sedikit-sedikit tidur, paling tidak tidur-tiduran, keasyikan sampai lupa ibadah sholat.

3. Rasulllallah sangat sedikit sekali marah. Kalaupun marah hanya muka Beliau tampak memerah, tidak sedikitpun keluar kata-kata yang emosional dari mulut Beliau.
Kita ini …kebalikannya, sedikit-sedikit marah. Sehingga tidak tahu lagi kapan harus marah dan kapan harus tersenyum.Tidak jarang keluar sumpah serapah yang sangat emosional saat kita marah. Jika perlu, seluruh dunia harus tahu.

4. Beliau dalam kesehariannya sedikit-sedikit (banyak) berdo`a, sehingga banyak sekali do`a – do`a beliau yang diwariskan kepada kita sampai detik ini. Laaa….kita ini ternyata sedikit sekali berdo`a, seperti tidak butuh pertolongan Tuhan.

5. Rasullallah sedikit-sedikit (banyak ) bersedekah, sehingga tidak akan tidur kalau masih ada makanan di rumahnya sebelum habis disedekahkan.
Waduhh..sementara makanan di rumah kita berlimpah bahkan ada yang sampai basi,lapuk karena kita sedikit sekali bersedekah.

6. Baginda Rasullallah sedikit-sedikit ( selalu ) beribadah kepada Allah swt. Padahal Beliau makhluk yang paling mulia di sisi Allah swt di di dunia dan di akhirat, yang sudah dijamin oleh Allah swt. Masih takut kalau-kalau tidak bersyukur kepada Allah swt. Sampai-sampai kaki beliau bengkak karena banyaknya sholat beliau.
Sementara kita sangat sedikit sekali beribadah kepada Allah swt. Kalaupun iya..hanya sekedar melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu, berat sekali menambah ibadah-ibadah sunnah.

7. Rasulllallah sedikit sekali berbicara, kalaupun berbicara akan keluar kata-kata yang bermanfaat,lembut penuh hikmah dan menenangkan hati setiap orang yang mendengarnya.
Sedangkan kita umatnya senang sekali berbicara, sedikit-sedikit bicara. Sampai-sampai tidak tahu lagi kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Tidak jarang kata-kata yang keluar dari mulut kita berupa fitnah,ghibah, bencana dan musibah bagi pendengarnya. Naudzubillah summa naudzubillah.

8. Rasullallah sedikit-sedikit (sering) merasa malu. Sampai sampai ada yang mengatakan “Dia lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan”.
Kita, umatnya sedikit sekali punya rasa malu.Bahkan tidak sedikit sudah hilang rasa malunya. Karenanya tidak heran korupsi, prostitusi, perampokan, maksiat meraja lela. Padahal,Bukankah malu sebagian dari Iman ???

Nah…benarkan kata Khotib tersebut sebelum menutup khotbahnya yang pertama. Ternyata hanya beda satu kata, kata “SEDIKIT” dengan Rasullallah. Kadang kita lebih satu kata, kadang kita kurang satu kata dengan Beliau. Sedikit-sedikit dengan sedikit atau sedikit dengan sedikit-sedikit.
Beda tipis selisihnya, tapi berbeda jauh hakekatnya.

لقدكانلكمفىرسولاللهاسوةحسنةلمنكانيرجوااللهواليومالاخروذكراللهكثيرا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullallah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS Al Ahzab:21

وصلى الله على سيدنا محمد ماذكره الذا كرين وغفل عن ذكره الغافلون

Washollallaahu `ala Sayyidina Muhammad Maa zakarohuzzaakirin wa ghofala `anzikrihil ghoofiluun
“Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada sayyid kita Muhammad sebanyak dzikir orang-orang yang berdzikir dan sebanyak lalainya orang-orang yang melalaikan(nya).

Akhirul kalam marilah kita berdo`a kepada Allah swt. Segala puji bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad, Rasul paling utama lagi Mulia. Agar kita bisa mengikuti dan meneladani akhlak Rasullallah. Bukankah dalam diri Nabi sudah ada contoh yang sangat baik ? Amin ya Robbal `Alamin

Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com
http://www.pengobatanqurani.blogspot.com

Alamat Praktek :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat

Senin, 04 Februari 2013

ORANG YANG PERTAMA KALI MENGETUK PINTU SURGA

ORANG YANG PERTAMA KALI MENGETUK PINTU SURGA
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين

Dalam rangka memperingati hari Maulud Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, mari kita membuka-buka kitab-kitab yang menceritakan keagungan Beliau dan penulis membuka kitab Hadil Arwaah ila Biladil Afraah ( Tamasya ke Surga ) yang judul aslinya adalah  sebagai berikut :   
حادى االارواح الى بلادالافراح   ditulis oleh  ابن القيم الجوزية

Sebelum melanjutkan tulisan ini mari kita memulainya dengan membaca selawat kepada junjungan kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan selawat yang pernah diajarkan Imam kita Al Imam asy-syafi`i dalam kitabnya Ar-Risalah sebegai berikut :

وصلى الله على سيدنا محمد ماذكره الذا كريم وغفل عن ذكره الغافلون

"Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada sayyid kita Muhammad sebanyak dzikir orang-orang yang berdzikir dan sebanyak lalainya orang-orang yang melalaikan(nya).


Dalam shahih Muslim disebutkan hadits dari Mukhtar bin Qulqul dari Anas bin Malik Ra yang berkata bahwa RasullullahShallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

انا اكثرالناس تبعا يوم القياملة ,وانااول من يقرع باب الجنة   


"Saya adalah orang yang paling banyak pengikutnya pada Hari Kiamat dan saya adalah yang pertma kali mengetuk pintu surga" ( Diriwayatkan Muslim )

Dalam Jami` Tirmidzi disebutkan hadits dari Ibnu Abbas Ra yang berkata,
"Beberapa sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk-duduk menunggu kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. " Kata Ibnu Abbas lagi," kemudian Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam keluar dan ketika mendekati tempat mereka mengobrol, Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendengar mereka dzikir. Beliau mendengar pembicaraan mereka. Salah satu dari mereka berkata, " Hebat, sesungguhnya Allah menjadikan di antara makhluknya sebagai kekasih-Nya yaitu nabi Ibrahim." 

Yang lain berkata," Itu tidak lebih hebat dari pembicaraan Allah
dengan Musa. Sesungguhnya Allah telah berbicara dengan Musa."

Yang lain berkata," Isalah adalah kalimat Allah dan Ruh-Nya."

Yang lain berkata," Adam dipilih oleh Allah."

kemudian Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam keluar kepada mereka. beliau memeberi salam kepada mereka dan berkata," Sya mendengan pembicaraan kalian dan kekaguman kalian bahwa Nabi Ibrahim adalah kekasih Allah dan memang is adalah kekasih Allah. Musa telah diselamatkan Allah dan memang demikian kejadiannya. Isa adalah kalimat Allah dan ruh-Nya dan memang begitu. Dan Adam telah dipilih Allah dan memang begitu.

Ketahuilah bahwa saya adalah kekasih Allah dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini.Saya adalah pemegang bendera Al-Hamdu pada hari kiamat dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini. Saya adalah yang pertama kali menggerak-gerakkan rantai pintu surga kemudian pintu surga tersebut dibuka untukkku dan akupun masuk ke dalamnya. Bersamaku adalah kaum fakir orang-orang yang beriman dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini. Saya adalah manusia yang paling mulia dari manusia generasi pertama dan terakhir dan tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi dari hal ini." ( Diriwayatkan Tirmidzi dan Darimi )


Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, selawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam beserta keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.
Amin

Referensi :
Kitab Hadil Arwaah ila Biladil Afraah ( Tamasya ke Surga ) 
 حادى االارواح الى بلادالافراح   ditulis oleh  ابن القيم الجوزية 

Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com
http://www.pengobatanqurani.blogspot.com

Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.

Selasa, 29 Januari 2013

PERANAN QALBU (qalb,fu`ad,shadr) DALAM MENJALANKAN SYARIAT

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
 محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين

PERANAN QALBU (qalb,fu`ad,shadr) DALAM MENJALANKAN SYARIAT

Di dalam Al Qur`an disebutkan kata Qalb, Fua`d dan Shadr yang merujuk pada KALBU ,yang memiliki hakikat yang sama. Tentang Qalb, Allah swt berfirman : Dia dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin ke dalam HATI ( Qalb )-mu ( QS asy-Syu`ara` 193-194 ), tentang Fu`ad Allah swt berfirman : HATI ( Fu`ad) tidak mendustakan apa yang dilihatnya ( QS an-Najm :11) ,tentang Shadr Allah swt berfirman : Bukankah kami telah melapangkan untukmu DADA ( Shadr )- mu dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? (QS al-Insyiroh1-2).

Perbedaan dalam kualitas dan kuantitas sesuatu tidak menunjukkan perbedaan dalam esensi dan hakikatnya.

Didalam kitab-kitab ilmu Tauhid di terangkan bahwa pengertian beriman dalam Islam adalah Menyatakan dengan lisan, Membenarkan dengan hati dan Melakukan dengan anggota badan.
Seperti diucapkan oleh Ali bin Abi Talib r.a. yang bermaksud: "Iman (إيمان) itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan HATI dan perbuatan dengan anggota.“.
Apa yang terjadi bila tidak ada satu saja dari yang Tiga itu ? Tentu sesuai kaidah orang itu dinamakan Fasik, Munafik atau Kafir.

Hati yang bagaimana yang bisa membenarkan syareat Allah dan Rasulnya ?
Tentu jawabannya adalah HATI yang bersih dari najisnya syirik kepada Allah, hati yang sesuai dengan tuntunan surat Al-Ikhlas

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ o لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ o اللَّهُ الصَّمَدُ o قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

"Katalah (wahai Muhammad) bahwa Allah itu tunggal. Allah tempat meminta. Tidak Dia beranak dan tidak juga Dia diperanakkan. Dan tiada yang serupa denganNya, Dialah Tuhan yang Esa.“
Najisnya syirik adalah `ainiyah, karena itu Allah menjadikan syirik itu sebagai najas (bukan najis).

Bagaimana membuat hati kita jadi bersih dan menjaganya agar selalu bersih ?
Ternyata Islam memulainya dengan ber-Wudhu dan berTobat......ya..... Berwudhu dan bertobat yang benar sesuai syareat. Sebelum berwudhu kita disyareatkan membaca niat wudhu :

اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ – بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَلِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِفَرْضًالِلّٰهِ تَعَال

"Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah."

Selesai berwudhu disyareatkan pula membaca do`a wudhu.
Dalam kitab-kitab Fiqh diterangkan cara berwudhu yang benar.

اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهٗ وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهٗ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنَيْ مِنَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّاَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ.

"Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli TAUBAT, dan jadikanlah aku orang yang SUCI dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang SHALEH.

Di dalam do`a tersebut terdapat anjuran BERTOBAT dan Berlaku BERSIH. Ada 2 makna kebersihan : Bersih badan dan bersih hati. Kebersihan hati dengan tobat dan kebersihan badan dengan air.Tidak sah sholat kita bila tidak berwudhu. Wudhu berasal dari kata al-Wahdha’ah, yang artinya kebersihan dan kecerahan.
Dari Abu Hurairah ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

ا يَقْبَلُ اللّهُ صَلَاةَ أَحَدِ كُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

“Allah tidak menerima shalat seorang diantara kalian jika ia berhadats, sampai ia wudhu.”
Bersuci termasuk hal yang disukai Allah, bahwasanya Allah SWT memuji orang-orang yang bersuci, Firman-Nya: “...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”(Al-Baqarah:222)

Berwudhu membersihkan kita dari materi-materi hadats dan najis yang bisa membahayakan BADAN atau HATI atau keduanya. Hati yang kotor sama dengan badan yang sakit, tidak bisa menerima pesan-pesan dari firman-firman Allah, sulit untuk “membenarkan-nya”, apalagi merealisasikannya .

Utsman bin Affan ra berkata : “Seandainya hati ( Kalbu ) kita bersih, niscaya tidak akan pernah kenyang dengan firman-firman Allah.”

Berwudhu membantu seorang hamba untuk mempersiapkan diri ( Badan dan Hati ) , sebelum melakukan ibadah-ibadah kepada Allah, siap membenarkan dan merealisasikan syareat Allah dan Rasulnya.
Ketika seseorang telah bersih dari keduanya yakni Najis dan syirik, niscaya ia berpotensi untuk membenarkan syareat Allah dan Rasulnya. Bukankah HATI TEMPATNYA NIAT?

Najisnya syirik adalah `ainiyah, karena itu Allah menjadikan syirik itu sebagai najas (bukan najis). Allah TIDAK berfirman “Innamal musyrikuuna NAJISUN” QS Attaubah:28 ( dengan kasroh tapi dengan fathah najasun, sebab najasun adalah materi najis itu sendiri, sedang najisun adalah sesuatu yang kena najis.

Jadi dengan berwudhu ,insya Allah badan dan HATI kita jadi “BERSIH SECARA HAKEKAT-nya ,maka kitapun jadi siap untuk mengerjakan hal-hal yang disyariatkan seperti antara lain: shalat, thawaf di baitullah atau hendak menyentuh mushaf (membaca Al-Qur’an), atau hendak berdzikir kepada Allah SWT, atau hendak tidur, dan bagi orang junub (ketika hendak makan, minum, tidur atau kembali berjima’) disunahkan berwudhu terlebih dahulu.

Seseungguhnya rahasia-rahasia ucapan-ucapan dan do`a do`a Nabi shallallahu Alaihi wa Sallam adalah diatas dari apa yang bisa kita bayangkan. Do`a wudhu tuntunan Rasulullah ternyata membawa kita pada kebersihan hati ( kalbu ) yang hakiki dan menuntun kita menjadi hamba Allah yang Shaleh.

ALANGKAH BESARNYA PERANAN QALBU ( HATI ) KITA DALAM MENJALANKAN SYAREAT ALLAH.
Amin...

Referensi :
1. Al Qur`an dan Al Hadits
2. اغثةاللهفان في مصايدالشيطانdari Imam Ibnul Jauzy
3. Asrar asy-Syari`ah wa Athwar ath-Thariqah wa Anwar Al-Haqiqah dari Sayyid haidar Amuli.

Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
http://www.pengobatanqurani.com http://www.pengobatanqurani.blogspt.com

Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.


Sabtu, 19 Januari 2013

Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari


Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari
 ilmu itu ada dua, yaitu ilmu Fiqih untuk mengetahui hukum agama, dan ilmu kedokteran untuk memelihara badan.”
                                                                     
Note : Tulisan ini disadur dari Kitab  Ta’limul Muta’alim Thariqatta’allum,
Karya Syekh Az-Zarnuji, 
Pasal-1 : فصل : فى ماهية العلم، والفقه، وفضله
( PENGERTIAN ILMU DAN FIQIH SERTA KEUTAMAANNYA ),
Sub-pasal : Ilmu Yang Fardhu Kifayah dan Yang Haram Dipelajari.


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Segala puji bagi Allah yang telah mengangkat harkat derajat manusia dengan ilmu dan amal, atas seluruh alam. Salawat dan Salam semoga terlimpah atas Nabi Muhammad, pemimpin seluruh umat manusia, dan semoga pula tercurah atas keluarga dan para sahabatnya yang menjadi sumber ilmu dan hikmah.

Adapun mempelajari amalan agama yang dikerjakan pada saat tertentu seperti shalat jenazah dan lain-lain, itu hukumnya fardhu kifayah. Jika di suatu tempat/daerah sudah ada orang yang mempelajari ilmu tersebut, maka yang lain bebas dari kewajiban. Tapi bila di suatu daerah tak ada seorangpun yang mempelajarinya maka seluruh daerah itu berdosa. Oleh karena itu pemerintah wajib memerintahkan kepada rakyatnya supaya belajar ilmu yang hukumnya fardhu kifayah tersebut. Pemerintah berhak memaksa mereka untuk melaksanakannya.
Dikatakan bahwa mengetahui/mempelajari amalan ibadah yang hukumnya fardhu ain itu ibarat makanan yang di butuhkan setiap orang. Sedangkan mempelajari amalan yang hukumnya fardhu kifayah, itu ibarat obat, yang mana tidak dibutuhkan oleh setiap orang, dan penggunaannya pun pada waktu-waktu tertentu.

Sedangkan MEMPELAJARI ILMU NUJUM ITU HARAM, karena ia diibaratkan penyakit yang sangat membahayakan. Dan mempelajari ilmu nujum itu hanyalah sia-sia belaka, karena  ia ( ILMU NUJUM ) TIDAK MENYELAMATKAN SESEORANG DARI TAKDIR TUHAN.

Oleh karena itu, setiap orang islam wajib mengisi seluruh waktunya dengan berzikir kepada Allah, berdo’a, memohon seraya merendahkan diri kepadaNya, membaca Al-Qur’an,dan bersedekah supaya terhindar dari mara bahaya.

اللهم إذا تعلم من النجوم قدرما يعرف به القبلة، وأوقات الصلاة فيجوز ذلك
Boleh mempelajari ilmu nujum (ilmu falaq) untuk mengetahui arah kiblat, dan waktu-waktu shalat.

Boleh pula mempelajari ilmu kedokteran, karena ia merupakan usaha penyembuhan yang tidak ada hubungannya dengan sihir, jimat, tenung dan lain-lainnya.Karena Nabi juga pernah berobat.

وقد حكى عن الشافعى رحمة الله عليه أنه قال: العلم علمان: علم الفقه للأديان، وعلم الطب للأبدان، وما وراء ذلك بلغة مجلس.
Imam Syafi’I rahimahullah berkata, ilmu itu ada dua, yaitu ilmu piqih untuk mengetahui hukum agama, dan ilmu kedokteran untuk memelihara badan.”

والحمد لله على التمام, وصلى الله على سيدنا محمد أفضل
الرسل الكرام, وآله وصحبه الأئمة الاعلام, على
ممر الدهور وتعاقب الأيام, آمين.

Segal puji bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad, Rasul paling utama lagi Mulia.

Contact person :
Ir. Jaafar Dahlan   
+628128477464

Address :
                  
Perum BAP, Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi \   Barat.



                                  

Jumat, 18 Januari 2013

PENGOBATAN QUR`ANI MENYAMPAIKAN HIKAYAT BAHAYANYA MENINGGALKAN SHOLAT



PENGOBATAN QUR`ANI MENYAMPAIKAN  HIKAYAT   

BAHAYANYA MENINGGALKAN SHOLAT

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين

Diceritakan di dalam kitab Al-kabai الكتاب الكباءىر (Dosa-dosa besar) halaman  23-24 dari bab   في ترك الصلاة (MENINGGALKAN SHOLAT), penerbit  Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, Beirut-Libanon, penulis Imam Syamsuddin Muhammad bin Qaimas At-Turkumani  Al Fariqi Ad-Dimasyqi Asy-Syafi`i,  tentang orang-orang  yang meninggalkan kewajiban sholat.

Ada Hikayat  seorang wanita Bani Israil datang kepada Nabi Musa Alaihis salam, wanita itu berkata, “ Wahai Utusan Allah, sesungguhnya aku telah melakukan dosa besar dan aku telah bertobat darinya kepada Allah Ta`ala. Maka do`akan  kepada Allah Ta`ala agar Dia mengampuni aku dan menerima taubatku.”.

Nabi Musa Alaihis Salam bertanya kepadanya,  وماذنبك؟ ,”Apa dosamu ?”. Ia menjawab, “Wahai utusan Allah , aku telah berzina dan melahirkan seorang anak, lalu aku bunuh anak itu.” Nabi Musa Alaihis Salam berkata kepadanya,” Keluarlah kamu hai pelacur, jangan sampai ada api dari langit lalu membakar kita semua karena ulahmu.” Lalu wanita itu keluar dengan hati yang tercabik-cabik. Kemudian Malaikat Jibril Alaihis salam turun kepada Nabi Musa Alaihis Salam dan berkata,” Hai Musa, Tuhan berkata kepadamu,” Mengapa kamu mengusir wanita yang bertobat itu hai Musa!

 اَماوجت  شرا منها؟ ,TIDAKKAH KAMU TEMUKAN ORANG YANG LEBIH JELEK DARINYA ?” .
Musa Alaihis Salam bertanya, ياجبريل ومن هوشرمنها؟ ,HAI JIBRIL ,SIAPAKAH YANG LEBIH JELEK DARINYA ?”,  Jibril menjawab,”  ترك الصلاة عامداٌ متعمداٌ  ( yaitu ),”ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT DENGAN SENGAJA”.

Hikayat lain datang dari seorang Ulama salaf, ia mendatangi seorang saudara perempuannnya yang meninggal, lalu kantongnya yang berisi uang jatuh di dalam kuburannya dan tidak ada yang tahu kejadian tersebut. Setelah itu ia teringat dan kembali lagi ke kuburan itu. Ia membongkar kuburan itu setelah orang-orang pulang dan didapatinya di dalam kuburan itu api yang menyala. Ia segera mengembalikan tanah seperti semula lalu pulang menemui ibunya sambil menangis nangis sedih. Ia berkata,” Ibu ceritakan kepadaku tentang saudariku itu dan apa yang telah dilakukannnya?’. Ibunya berkata,” Mengapa kamu bertanya tentang dia ?”. 

Ia menjawab : ياامي رايت قبرها يستعل عليها ناراً
,” Ibu, aku melihat di dalam kuburnya terdapat api yang menyala-nyala.”  

Ibunya menangis dan berkata :
ياولدي كانت اختك تتها ون بالصلاة وتوءخرها عن وقتها
,” Anakku, saudarimu itu dulu selalu menyepelekan shalat dan menunda hingga habis waktunya.”

فهذاحل من يوءخرالصلاةعن وقتها فكيف حل من لايصلي؟  
Demikianlah kondisi orang yang menunda sholat, lalu bagaimana dengan orang yang meninggalkannya sama sekali ? 


Allah Ta`ala berfirman dalam sura Maryam:59-60 ,” Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek ) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsu, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.Kecuali orang yang bertobat, beriman dan beramal sholeh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun.”


Dalam surat Al Ma`un :3-4 Allah berfirman,” Maka celakalah orang-orang yang melaksanakan sholat, yaitu orang-orang yang lalai dalam sholat mereka.”


Yang dimaksud Saahuun adalah  mereka lalai terhadap sholat dan menyepelekannya.


Nabi Shallallahu Alaihis salam bersabda,” Yang pertama dihisab dari seorang hamba dari amalnya pada hari kiamat adalah sholat; jika benar sholatnya, ia beruntung dan selamat, dan jika kurang, ia menyesal dan merugi.” ( diriwayatkan Ahmad, Abu dawud dan Ibnu majah ).


Di hadits yang lain Rasullullah Alaihis salam bersabda,” Janji antara kami dengan mereka adalah Sholat, barang siapa meninggalkannnya, ia telah kufur.” ( diriwayatkan Ahmad, Abu dawud, Nasa`i, Ibnu majah ).


Kemudian Beliau bersabda lagi,” ( Batas ) antara seorang hamba dengan kekafiran adalah (Perbuatannya) meninggalkan sholat.” ( Diriwayatkan Ahmad, Muslim, Abu dawud,Nasa`i,Tirmidzi dan Ibnu majah ).


Di dalam kitab As-Sunan Rasulullah Shalllallahu Alaihis salam bersabda,” Barang siapa meninggalkan sholat secara sengaja, maka tanggungan Allah telah bebas darinya ”. (diriwayatkan Ibnu majah dan Baihaqi ).


Demikianlah sebagian cuplikan dari isi kitab Al-Kabair, sebenarnya masih banyak ulasan dari ulama terkenal ini   Imam Syamsuddin Muhammad bin Qaimas At-Turkumani  Al Fariqi,Ad-Dimasyqi,Asy-Syafi`i atau lebih dikenal dengan nama Adz-Dzahabi di kitab ini, tapi karena Fakirnya ilmu maka penulis (lebih tepatnya sebagai “penyadur “) pun hanya sanggup menyerap dan menyampaikan sebagian kecil saja kepada diri penulis pribadi khususnya dan kepada para pembaca umumnya,  semoga bermanfaat.


Mari kita memohon kepada Allah Ta`ala agar berkenan membantu kita dalam memelihara sholat tepat pada waktunya dan tidak menyepelekannya. Sesungguhnya Allah Maha Mulia.


Referensi :
1.Kitab Al-kabair الكتاب الكباءىر   Syamsuddin Muhammad bin Qaimas At-Turkumani  Al Fariqi,Ad-Dimasyqi,Asy-Syafi`i, Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, Beirut-Libanon
2. Al-Kabair Galaksi Dosa, Asfuri bahri Lc, Darul Falah.

Contact :
Ir. Jaafar Dahlan   
+628128477464



Address :
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat

2. Perum BAP, Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.

Rabu, 16 Januari 2013

PENGOBATAN QUR`ANI BUKANLAH SEJENIS PRAKTEK PERDUKUNAN ATAU PRAKTEK PARANORMAL


PENGOBATAN QUR`ANI BUKANLAH SEJENIS  PRAKTEK PERDUKUNAN ATAU PRAKTEK PARANORMAL

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين


Membahas masalah ini mari kita kutib sebagian isi الكتاب لكباءىر  kitab Al-kaba^ir  (Dosa-dosa besar) halaman 174 bab   تصد يق الكا هن والمنجم (PERCAYA KEPADA DUKUN DAN PARANORMAL )  dari Imam Syamsuddin Muhammad bin Qaimas At-Turkumani  Al Fariqi,Ad-Dimasyqi,Asy-Syafi`I atau lebih dikenal dengan nama Adz-Dzahabi, penerbit Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, Beirut-Libanon,

Ilmu pengobatan qur`ani adalah warisan para ulama yang berdasarkan alqur`an dan sunnah serta kaedah-kaedah ilmu fiqh, sehingga dalam praktiknya harus memperhatikan perkara Halal dan Haram, Penyimpangan dan Kelurusan, Petunjuk dan Kesesatan.

Disebutkan dalam firman Allah swt di surat Al-isra :36  “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya.”

Maksudnya “ janganlah kamu mengatakan sesuatu yang kamu tidak ada ilmunya”.

Disebutkan di kitab tersebut halaman 174 bab   تصد يق الكا هن والمنجم bahwa percaya kepada dukun dan paranormal termasuk dosa-dosa besar.

Dari Ibnu Abbas Al Walibi meriwayatkan, “ Allah akan menanyakan kepada semua hambaNya tentang apa saja yang mereka gunakan. Maka dalam hal ini terdapat larangan untuk melihat apa yang tidak diperbolehkan, mendengar apa yang dilarang, dan berkehendak terhadap apa yang tidak diperbolehkan.

Allah Ta`ala berfirman dalam surat Jin:26 “ Maha mengetahui yang ghaib dan tidak menampakkan keghaiban-Nya kepada seorangpun. Kecuali orang yang diridhoi-Nya dari para rasul-Nya.”

Rasullullah juga bersabda, “Barang siapa mendatangi seorang dukun, atau seorang juru ramal lalu ia mempercayai apa yang dikatakanya, maka orang itu telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” ( diriwayatkan Abu Dawud, Tirmidzi,Ibnu majah dari hadits Abu Hurairah. 

Jadi bila ada yang mengatakan bahwa perbintangan termasuk perkara Ghaib adalah kafir, wallahi `Alam. Ulama berkata “ jika seorang muslim mengatakan, Kami diturunkan hujan BERKAT BINTANG INI, maka orang tersebut jelas-jelas telah kafir dan murtad.

Percaya nasib baik dan buruk dengan tanda arah terbangnya burung. Percaya pada ramalan keberuntungan dan kesialan dengan hitungan aneh dan ajaib. Percaya kepada ramalan kartu dan sebagainya...semuanya mengikis iman kita dan akhirnya kita benar-benar tersesat dan murtad dari agama Allah.

Rasullullah Shalllallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “ Barang siapa mendatangi peramal lalu mempercayai apa yang dikatakannya maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari” ( diriwayatkan Muslim dari hadits shafiyyah binti Ubaid Radiallahu Anha dari seorang istri Rasullullah Shalllahu Alaihi wa salam ).

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasullullah Shalllallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “ Barang siapa mempelajari satu macam dari ilmu nujum maka ia telah mempelajari satu macam dari ilmu sihir, ilmu akan bertambah dengan bertambahnya ia mempelajarinya “.

Ali bin Abi Thalib berkata, “seorang dukunb adalah tukang sihir sedangkan tukang sihir adalah kafir"

Jadi marilah kita berdoa memohon  keselamatan dan penjagaan Allah dari bahaya sihir  dan Nujum.

Ir. Jaafar Dahlan
+628128477464
www.pengobatanqurani.com

Alamat Praktek : 
1. Apartment Center Point, Bekasi Barat, Jl. jend Ahmad Yani kav.20 Bekasi Barat
2. Jl. Alam Utama Blok E/5 Bintara Alam Permai, Bintara Jaya, Bekasi Barat.

Selasa, 15 Januari 2013

PENGOBATAN QUR`ANI ADALAH KARUNIA DAN PEMBERIAN KHUSUS ILAHI , BENARKAH DEMIKIAN ? KEPADA SIAPA DIBERIKANNYA DAN BAGAIMANA WUJUDNYA ?

PENGOBATAN QUR`ANI ADALAH KARUNIA DAN PEMBERIAN KHUSUS ILAHI , BENARKAH DEMIKIAN ? KEPADA SIAPA DIBERIKANNYA  

DAN BAGAIMANA WUJUDNYA ?
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ولاعدوان الا على الظالمين والصلاة والسلام على سيدنا
محمد سيدالمرسلين وإمام المتقين وعلى آله وصحبه أجمعين

Judul yang tersebut di atas agak terkesan agung dan khusus, seakan-akan hanya orang –orang tertentulah yang bisa memilki pengetahuan tersebut. Tidak ada yang bisa memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu dan tidak ada yang mampu meraihnya kecuali orang-orang yang mahir dari kalangan Ulama, ahli Ilmu dan penghuni maqom penyingkapan bathin.

Benarkah demikian ?

Terdorong oleh perkara besar itulah, penulis dengan pengetahuan yang minim ingin menulis sebuah artikel sederhana mencoba menjawab pertanyaan besar tersebut  ditinjau  dari tingkatan tingkatan kemampuan penguasaan setiap  individu dan kadar akal mereka.

Menjawab pertanyan tersebut penulis terinspirasi dengan isi kitab Sayyid haidar Amuli  seorang intelektual terkemuka berjudul “Asrar asy-Syari`ah wa Athwar ath-Thariqah wa Anwar Al-Haqiqah”. Beberapa kalimat di kitab tersebut, sengaja penulis cuplik langsung tidak merubahnya, kuatir  terjadi perubahan makna sebenarnya seiring dengan perubahan kalimatnya.

Sebuah pengetahuan umumnya diperoleh melalui proses pembelajaran dan penalaran. Perlu disadari terlebih dahulu bahwa kesiapan dan kemampuan menerima sesuatu pengetahuan adalah berbeda-beda pada setiap individu. Tidak mungkin semua orang berada pada satu tingkatan yang sama. Ada suatu pengetahuan, yang tidak setiap orang bisa memahaminya dan tidak setiap individu bisa mengetahuinya. Ada di dalamnya terdapat rahasia-rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang khusus (khawwash ), bahkan dilarang disiarkan dikalangan yang bukan ahlinya. Sebagai contoh paling sederhana pengetahuan tentang Bom Nuklir, pengetahuan Rekayasa genetika /kloning makhluk hidup  dan lain sebagainya.

Allah swt berfirman  dalam QS Al Maidah : 48 “Untuk setiap umat di antara kalian, kami berikan aturan dan jalan yang terang “.

Allah swt juga menjelaskan adalah tidak sama posisi orang berilmu dengan tidak berilmu.

Dalam Al qur`an di surat Azzumar juga dikatakan : ...“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-Zummar: 9)

Di  al-Qur’an Surat al-Mujadalah  juga berbunyi : ”…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (QS. al-Mujadalah :11)

Imam Ibnul Qayyim al Jauzi, semoga Allah merahmatinya mengatakan,” Al Qur`an adalah obat penyembuh yang paling sempurna bagi semua penyakit jiwa dan raga, serta penyakit dunia dan akhirat. Tapi tidak setiap orang layak mendapat taufik dari Allah untuk melakukan pengobatan dengan Al Qur`an ! namun jika orang yang sakit mengobati penyakitnya dengan Al Qur`an dengan penuh keimanan dan kesungguhan hati, penyerahan total kepada Allah, keyakinan yang penuh menyeluruh,serta memenuhi semua persyaratan yang lainnya, niscaya tidak pernah ada penyakit yang mampu mengalahkannya,…………demikian pendapat Ulama besar tersebut.

Perbedaan itulah yang melahirkan tingkatan-tingkatan  individu pada penguasaan ilmu pengetahuan yang sesuai kadar akal mereka. Ada yang masuk kategori orang awam, ada masuk kategori orang khusus sampai pada tingkatan tertinggi Khash al khash ( khusus dari khusus ). Ilmu kedokteran sebagai contohnya, ada orang yang tidak jadi dokter ( Awam ), ada yang jadi dokter umum ( khusus ), ada yang jadi dokter spesialis ( khusus dari khusus ).

Dengan adanya kenyataan itu, jadi tidak dibenarkan mengingkari  adanya tingkatan-tingkatan individu dan tidak dibenarkan pula mencela siapapun dari tingkatannya. Dengan demikian tingkatan-tingkatan itu mencakup semuanya dan memenuhi hak semuanya.

Pertanyaan besarnya adalah Kepada siapa karunia itu diberikan  dan bagaimana wujudnya ?

Jawaban :Pengetahuan pengobatan qur`ani adalah Karunia Ilahi dan pemberian khusus dari Allah swt yang hanya diberikan kepada orang-orang yang mau menempuh proses pembelajaran dan penalaran sesuai tuntunan Syareat,Tareqat,dan Hakikat agama. Ketiga unsur ini merupakan kesatuan yang memiliki esensi yang sama yang tidak ada perbedaan satu sama lain. Pelakunya dituntut untuk memiliki kesiapan dan kemampuan mendengar, menerima dan memahami kata-kata yang pelik berupa penjelasan syareat Nabi dan ketentuan Ilahi, sehingga akhirnya mencapai tingkatan `Ilm al yaqin, `ain al yaqin dan haaq al yaqin melalui proses penyerahan diri ( taslim ), pembenaran ( Tasdiq), pengakuan ( Iqrar ) dan penunaian amal sholeh (ada)sesuai teladan Rasulullah saw.

Semua itu meskipun tingkatannya berbeda pada setiap individu kembali pada satu hakikat berupa syareat Rasul dan ketentuan Ilahi. Wujud hasil yang didapat tentu berdasarkan tingkatan masing-masing individu sesuai kadar akal mereka. Ada yang dapat banyak ada yang dapat sedikit, bertingkat tingkat, ada yang khusus ada pula khusus dari khusus. 
Kenyataannya sulit untuk menuntut meraih pengetahuan pengobatan qur`ani ini, tapi sesuai dengan kaidah kaidah Ilmu Fiqh : 

1. Maa Laa yudroku kulluhu laa yutroku kulluhu. Yang artinya : “sesuatu yang tidak dapat dicapai keseluruhannya, tidak ditinggal keseluruhannya “.                                                                                        
2. Maa laa yudroku kulluhu laa yutroku ba`dhohu yang artinya “ sesuatu yang tidak dapat dicapai seluruhnya tidak ditinggalkan sebagiannya.”

3. Al masyaqqotu tajlibut-taysiiro yang artinya “Kesukaran itu menimbulkan adanya kemudahan”.
Maka beberapa individu masih dimungkinkan untuk meraih pengetahuan tersebut tentu dengan wujud hasil yang berbeda-beda dan bertingkat tingkat.

Jadi tujuan utama dari pembahasan ini adalah menunjukkan bahwa :
1.  Kepemilikan Pengetahuan pengobatan qur`ani melalui suatu proses pembelajaran dan penalaran yang panjang mengikuti hukum dan kaedah  syareat, tareqat dan hakekat teladan Rasul dan ketentuan Ilahi, bukan melalui proses instan.

2. Tidak semua orang layak melakukan praktek pengobatan qur`ani, karena perolehannya harus melalui suatu proses pembelajaran dan penalaran dibawah bimbingan akhlinya seorang Syeikh yang paripurna dalam ilmu-ilmu syariat,tarekat dan hakikat yang telah mencapai batas kesempurnaan pada tingkatan-tingkatan tersebut karena pengetahuannya tentang penyakit-penyakit (jasmani & Jiwa ) dan obat-obatnya serta mampu melakukan penyembuhan atasnya. Layaknya jadi seorang  dokter yang menempuh pendidikan  di universitas yang lulus dibawah pengajaran, bimbingan dan pengawasan seorang professor. Tentu dokter tersebut sudah mendapat bekal ilmu dan pengakuan dari Professor pembimbingnya untuk berhak praktek jadi seorang dokter.

Ada materi pengetahuan, ada proses pembelajaran, ada penalaran, ada penyerahan diri ( taslim ), ada pembenaran ( Tasdiq), ada pengakuan ( Iqrar ) dan ada penunaian amal sholeh (ada) sesuai teladan Rasulullah saw. Tidak bisa didapat dengan cara instan, tidak bisa sim-salabim tiba tiba jadi praktisi pengobatan dalam waktu singkat.

Pertanyaan kritisnya adalah siapa yang layak melakukan Praktek pengobatan Qur`ani ?

Tentu yang pantas melakukannya  adalah orang yang berilmu, paham ilmu tauhid, punya kesungguhan hati, Ikhlas-penyerahan total kepada Allah, keyakinan yang penuh menyeluruh kepada Allah swt. Dan  telah mendapat izin dan pengakuan dari Syeikh pembimbingnya.
Insya Allah....


Ir.Jaafar Dahlan
+628128477464
www.pengobatanqurani.com